Olly-Steven Dinilai Unggul dalam Debat Pilgub Sulut

0

Pelita.online – Pasangan petahana Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Utara (Sulut), Olly Dondokambey dan Steven Kandouw dinilai lebih unggul dibandingan dua kandidat lainnya dalam debatcalon gubernur dan calon wakil gubernur Sulut yang digelar kemarin

“Pada debat kemarin, Olly-Steven mampu menjelaskan tema debat secara konkret dengan menunjukkan data dan capaian yang sudah dilakukan. Sementara, lawan-lawannya, Vonnie Anneke Panambunan (VAP) dan Christiany Eugenia Paruntu (CEP) beserta pasangan masing-masing dinilai masih berkutat pada tataran latar belakang dan belum menyentuh dimensi praktis,” ujar peneliti dari Universitas Gadjah Mada,Yogyakarta, Fatra Yudha Pratama, Jumat (6/11/2020).

Dikatakan, saat ini yang dibutuhkan Sulawesi Utara adalah pemimpin yang bukan hanya menguraikan bayang-bayang, tetapi harus berbasis data dan program konkret dalam melakukan penetrasi terhadap akar permasalahan.

Pada debat virtual yang bertemakan “Penanganan, Pencegahan dan Pengendalian Covid-19, serta Kesehatan Masyarakat, Pencegahan Bencana Alam, Pengembangan Wilayah, dan Infrastruktur Daerah” itu terdapat lima sesi yang diberikan oleh Komisi Pemilihan (KPU) Sulut sebagai panitia penyelenggara. Sesi pertama penyampaian visi dan misi, sesi kedua menjawab pertanyaan yang sudah diberikan tim ahli, sesi ketiga dan sesi keempat tanya jawab antarpasangan calon, serta sesi kelima pernyataan penutup dari masing-masing kandidat.

Menurut Fatra, soal isu Covid-19, Olly-Steven mampu menjelaskan perihal penanganan yang sudah dilakukan oleh Pemprov Sulut, seperti sinergisitas Forkopimda dan kabupaten/kota, menggencarkan testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan), dan treatment (pengobatan) atau 3T. Selain itu, Olly juga menjelaskan dengan terperinci soal realokasi anggaran dan refocusing program di bidang kesehatan 60%, perekonomian 10%, dan jaring pengaman sosial 30%, serta dua rumah sakit darurat Covid-19.

Soal pengembangan wilayah dan infrastruktur daerah, Olly-Steven memaparkan konsep bahwa Sulut ke depan perlu konektivitas untuk mempercepat mobilisasi perekonomian yang merata. Caranya dengan memperluas daya tampung bandara, jalan tol Manado-Bitung, tol Airmadidi-Amurang, jalan lingkar Manado, dan trans Sulawesi.

“Di bidang energi, Olly-Steven mendatangkan kapal pambangkit listrik di daerah-daerah kepulauan dan pengembangan energi terbarukan,” kata Fatra.

Program lainnya adalah pembangunan kawasan ekonomi khusus di Bolaang Mongondow dan pengembangan KEK Bitung dan Likupang. Olly juga menjelaskan pembangunan bendungan Kiwil dan Sawangan sebagai tempat menampung dan menyimpan air, sehingga meminimalisasi dampak banjir dan bisa bermanfaat untuk pertanian serta pembangunan bidang telekomunikasi, penyediaan internet tercepat dengan memanfaatkan jejaring Palapa Ring yang tersambung dengan Pacific Ring serta membangun teknologi layanan digital.

“Dari pemaparan yang disampaikan, terlihat jelas bahwa Olly-Steven bukan hanya memiliki konsep, visi, dan misi yang jelas, tetapi juga berskala global. Sebab, dalam alam pikir pemimpin yang canggih, aspek melihat masalah dan potensi secara holistik menjadi sebuah keharusan,” ujarnya.

Di saat daerah lain sedang bertarung menghadapi Covid-19 dan dampak perekonomian yang ditimbulkan, ujar Fatra, Olly-Steven justru mampu melakukan ekspor komoditi lokal ke Jepang dan berbagai negara lain. “Jadi, dalam perdebatan kali ini, Olly-Steven jelas terlihat menguasai masalah dan tahu cara mengurai masalah, berbicara soal fakta dan data bukan asumsi belaka,” ujar Fatra.

Sumber:BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY