Pemanasan Global Sebabkan Jamur Truffle Putih Layu dan Kering

0

Pelita.online – Pemanasan global bukan hanya sekedar isu belaka. Dampaknya sudah mulai dirasakan banyak orang, juga para pemburu jamur truffle putih yang dikenal sebagai makanan mewah.

Harganya yang selangit dan bahkan lebih mahal dari emas membuat banyak orang berlomba untuk memburu jamur truffle putih di pedalaman hutan. Jamur truffle yang banyak tumbuh di kawasan Alba, Italia ini tercatat sebagai jenis jamur truffle paling mewah.

Sayangnya, pemanasan global membuat kualitas jamur truffle menurun drastis. Dikabarkan CNBC (19/11) pada Oktober tahun ini, pemburu truffle bernama Carlo Olivero dan anjingnya mendapati 8 dari 10 truffle di hutan ternyata dalam keadaan layu dan kering.

“Itu jelas tanda-tanda suhu,” kata Olivero.

Pemanasan Global Sebabkan Jamur Truffle Putih Layu dan KeringFoto: iStock

Kawasan Alba yang terletak di barat laut Piedmont, Italia ini terkenal sebagai kawasan penghasil jamur truffle berkualitas. Setiap ajang pameran jamur truffle, kawasan ini selalu memenangkan lomba jamur truffle paling berkualitas dengan aromanya yang harum. Inilah yang membuat jamur truffle di area ini punya harga selangit.

Menurut para pemburu jamur truffle, pemanasan global membuat pertumbuhan jamur truffle putih terganggu. Jenis jamur ini paling baik tumbuh di iklim yang dingin dengan curah hujan tinggi. Perubahan iklim karena pemanasan global bahkan sudah menghambat musim panen truffle yang biasanya di bulan Oktober kini mundur menjadi November.

Pemanasan Global Sebabkan Jamur Truffle Putih Layu dan KeringFoto: Istimewa

“Sudah beberapa tahun kami khawatir tentang produksi jamur truffle,” kata Antonio Degiacomi, presiden pusat nasional Italia untuk studi truffle. “Kami telah mengalami lebih dari tiga musim mengerikan dalam satu tahun. Ada kalanya musim truffle menghasilkan produk yang sangat baik, ada juga musim dengan produk yang tak layak.”

Untuk mencegah dampak perubahan iklim jangka panjang pada produksi jamur truffle putih, para ahli telah meluncurkan inisiatif untuk lebih menjaga wilayah tempat truffle ini tumbuh. Tujuannya adalah untuk melindungi simbiosis antara jamur truffle dan tanaman inang dengan mendorong pertumbuhan truffle.

Hingga saat ini jamur truffle masih dijual dengan cara lelang. Tahun ini saja 100 gram truffle putih menembus angka 12.000 Euro (Rp 187 juta). Harganya bisa melonjak tajam jika produksi jamur truffle sangat langka.

Bulan November adalah waktu yang tepat untuk berburu jamur truffle karena baru bsaja melewati musim panas yang sangat panjang. Ketika memasuki musim dingin, itulah suhu dan kelembaban yang sangat tepat untuk pertumbuhan jamur truffle.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY