Pembelajaran Tatap Muka, Tugas Guru Kelas Bertambah

0
Guru menerangkan pelajaran kepada siswa saat mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SD N Simbangdesa 1, Tulis, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (9/3/2021). Pemerintah setempat mulai memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sejumlah sekolah di wilayah zona hijau COVID-19 dengan menerapkan protokol kesehatan ketat setelah beberapa bulan yang lalu menerapkan belajar daring di rumah. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/hp.

Pelita.online – Dinas Pendidikan Kota Bogor mengatakan, sistem pembelajaran tatap muka (PTM) menjadikan tugas tenaga pendidik bertambah. Selain diharuskan mengajar langsung di kelas, juga mengajar secara daring.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Bogor Hanafi menuturkan, pada uji coba PTM Juli nanti, masing-masing guru kelas wajib memberikan pelajaran secara langsung tatap muka, dan juga secara daring kepada siswa.

Hal itu merujuk kepada kapasitas kelas yang diwajibkan terisi 50% saat PTM. Juga melakukan rotasi siswa antara PTM dan pembelajaran jarak jauh (PPJ).

“Karena PTM terisi 50%, otomatis sisanya siswa belajar secara luring. Memang beban guru jadinya bertambah,” kata Hanafi, Jumat (9/4/2021).

Konsekuensi
Hal ini pun menjadi konsekuensi kepada pihak sekolah yang mengajukan PTM. Hanafi menyebut, salah satu penilaian sekolah layak memberlakukan PTM, para guru mau mengajar daring juga luring.

“Jadi penilaianya tidak hanya terkait kesiapan siswa atau fasilitas sekolah dalam pengawasan dan penyediaan protokol kesehatan, juga guru mau mengajar ekstra luring dan daring,” paparnya.

Kepala Sekolah SMP Negeri 12, Mohamad Sukandar menuturkan, selama pandemi para guru sudah terbiasa dengan mengajar daring, begitu pun dengan mengajar luring, sehingga tidak ada masalah.

“Ya tidak bisa ditawar ya. Tetapi saat ini para guru sudah terbiasa, baik mengajar daring atau luring,” katanya.

Secara teknis, para guru yang mengajar di kelas paling lama 3 jam dan mengajar hanya pelajaran-pelajaran yang krusial atau bobot tinggi seperti matematika, fisika, atau bahasa Inggris. Adapun pembelajaran daring sudah menggunakan modul.

Absensi
Dari 921 murid sekolah dengan 46 ruang kelas, penentuan murid yang mengikuti PTM akan ditentukan melalui absensi kelas. Misal pada hari pertama akan disertakan murid dengan absensi genap dan hari berikutnya ganjil.

Sama halnya kesiapan SDN Kedung Badak 2, Kepala Sekolah Siti Nurmi menyebutkan, para guru sudah siap mengajar dengan dua metode. Terlebih, para guru pun telah semua dilakukan vaksinasi.

“Kami sudah sangat siap. Dari sisi jumlah guru 12 dengan 12 rombel (rombongan belajar) sudah cukup,” papar Siti.

Dari sisi kesiapan fasilitas sekolah, SDN Badak 2 juga sudah lengkap. Tiap kelas sudah dilengkapi dengan pencuci tangan dan masker.

“Para siswa pun diminta untuk membawa bekal sendiri dari rumah. Sedangkan di sekolah, kami sediakan dispenser air mineral. Karena saat PTM siswa dilarang jajan,” tambah Siti.

Rencananya, Pemkot Bogor melakukan uji coba PTM pada Juli mendatang. Dinas Pendidikan saat ini masih melakukan sosialisasi juga melakukan survei kepada sekolah-sekolah yang nantinya akan melakukan pembelajaran tatap muka.

Sumber: BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY