Pelita.online – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia hari ini mengumpulkan bos-bos badan usaha jalan tol (BUJT). Mereka berkumpul untuk membahas peran swasta dalam berinvestasi di pembangunan jalan bebas hambatan.
Acara ini digelar di Menara Kadin, Jakarta yang bertajuk ‘Integrasi dan Konektivitas Menjadi Kunci untuk Menarik Swasta Berinvestasi di Jalan Tol’. Diskusi dibuka oleh Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Konstruksi dan Infrastruktur Erwin Aksa.
“Dalam acara kita ini, saya tempo hari bicara dengan Pak Danang (Kepala BPJT) mengenai bagaimana Kadin dengan pemerintah mendorong untuk membuat semacam simulasi atau membuat cara untuk mempercepat pembangunan tol di Indonesia,” kata dia, Selasa (29/10/2019).
Foto: Anisa Indraini
Dia pun mengapresiasi pembangunan tol yang digenjot oleh pemerintah selama lima tahun terakhir. Tapi yang perlu disadari bahwa biaya investasinya kebanyakan ditanggung oleh badan usaha milik negara (BUMN).
“Apa yang dicapai 5 tahun ini luar biasa. Tidak pernah dalam sebuah pemerintahan pembangunan tol jadi prioritas dan benar-benar terbangun dan terjadi walaupun beban keuangannya besar yang dipikul BUMN,” jelasnya.
Untuk itu, dunia usaha berharap bisa bekerja sama dengan pemerintah agar pendanaan dari swasta bisa masuk untuk membiayai pembangunan jalan tol.
“Harapannya ke depan kita ada kebijakan yang memberi kepastian ke pelaku usaha dan bagaimana bisa membuat semacam pendanaan murah untuk membangun jalan tol ke depan karena pendanaan kunci utama pembangunan infrastruktur yang ada,” jelasnya.
Diskusi sendiri diikuti oleh Kepala BPJT Kementerian PUPR Danang Parikesit, Dirut PT Nusantara Infrastruktur M. Ramdani Basri, Dirut PT Astra Tol Nusantara (Astra Infra) Kris Ade Sudiyono, dan Direktur Pengembangan Usaha dan Operasi PT Waskita Toll Road Mokh Sadali.
Sumber : Detik.com
