Pertemuan Tertutup Ma’ruf dan Tokoh Agama Bahas Radikalisme

0

Pelita.online – Wakil Presiden Ma’ruf Amin melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh lintas agama di Rumah Dinas Wapres, Jakarta, Selasa (26/11). Pertemuan itu digelar secara tertutup selama kurang lebih dua jam.

Dalam pertemuan itu, Ma’ruf menyatakan membahas sejumlah persoalan bangsa dan negara, termasuk soal radikalisme.

“Ya semua hal itu termasuk yang diamati dan diantisipasti, soal radikalisme, intoleran,” ujar Ma’ruf.

Ketua Umum MUI ini menuturkan semua pimpinan majelis agama itu sepakat menjaga keutuhan dan persatuan bangsa. Kesepakatan itu dilakukan demi mencegah konflik yang terjadi di masyarakat. Bukan hanya soal agama melainkan juga seluruh persoalan sosial yang berpotensi menimbulkan konflik.

“Pimpinan majelis agama berusaha supaya masalah itu tidak menimbulkan perpecahan bangsa. Maka sepakat untuk lakukan berbagai kegiatan, mulai dari olahraga, kesenian, di semua daerah termasuk di Papua,” katanya.

Pertemuan Tertutup Ma'ruf dan Tokoh Agama Bahas RadikalismeWakil Presiden Ma’ruf Amin sebelumnya menerima Pengurus Pusat Asosiasi Program Studi Hukum Syariah (APHESI) di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (25/11). (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)

Sebagai tindak lanjut, ucap Ma’ruf, seluruh pimpinan majelis agama akan merumuskan langkah-langkah yang akan dilakukan di tiap daerah, termasuk Papua.
Selama ini, kata dia, kerap terjadi konflik hanya karena tersinggung pernyataan, khotbah, hingga masalah kesukuan. Oleh karena itu, menurutnya, penting peran dari para pemimpin majelis agama untuk meredam konflik tersebut.

“Sehingga ke depan perlu sikap antisipatif supaya tidak terjadi lagi. Itu yang menjadi perhatian dan tanggung jawab kita semua,” tuturnya.

Sejumlah tokoh yang hadir yakni dari MUI Abdullah Jaisi dan Nadjamuddin Ramli, PBNU Eman Suryana, PP Muhammadiyah Mughni Syafig, Ketua Umum Konferensi Wali Gereja Agustinus Heri Wibowo, Ketua Umum PGI Gomar Gultom.

Selain itu hadir pula Ketua Harian Dharma Adhyaska Perwakilan Umat Buddha Indonesia Bhante Khanit-Suhu Dutavida, Ketua Umum Majelis Ulama Konghucu Indonesia Budi Tanuwibowo, Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia Wisnu Bawa Taneya, dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasarudin Umar.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY