Pelita.online – Analis memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (6/11). Laju indeks saham masih akan ditopang data pertumbuhan ekonomi kuartal III 2019.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2019 hanya 5,02 persen secara tahunan. Realisasi tersebut melambat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 5,17 persen. Raihan itu juga lebih rendah dari kuartal II 2019 sebesar 5,05 persen.
Meski pertumbuhan ekonomi melambat, Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi bilang realisasinya tetap lebih tinggi dari ekspektasi pasar di level 5,01 persen. Karenanya, ia memperkirakan capaian tersebut menjadi katalis utama penggerak IHSG.
“IHSG memberikan sinyal positif pada perdagangan selanjutnya,” katanya dikutip dari riset tertulis, Rabu (6/11).
Ia memperkirakan IHSG bergerak di rentang support 6.213 dan resistance 6.320.
Sementara itu, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan memprediksi IHSG mengalami koreksi. Ia bilang volume perdagangan masih terlihat lemah, sehingga mengindikasikan tren pelemahan.
“Akan tetapi, pelemahannya mulai terbatas,” jelasnya.
Ia memprediksi IHSG bergerak di level support 6.172-6.218 dan resistance 6.287-6.310. Di tengah potensi turunnya indeks saham, ia merekomendasikan beli saham PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP).
IHSG terpantau menguat pada perdagangan Selasa (5/11). Indeks ditutup di level 6.264 naik 83,8 poin atau 1,36 persen.
Sementara itu, saham-saham utama Wall Street bergerak variatif. Indeks Dow Jones naik 0,11 persen ke posisi 27.492 S&P 500 turun 0,12 persen ke level 3.074, dan Nasdaq Composite naik 0,02 persen menjadi 8.434.
Sumber : cnnindonesia.com
