Polisi Klaim Kematian Wartawan Mamuju Tak Terkait Profesi

0

Pelita.online – Polda Sulawesi Barat menyebut kematian Demas Laira, wartawan yang ditemukan tewas dengan 17 luka tikaman di tubuhnya, tidak terkait dengan profesi korban. Alasannya, tak ada yang keberatan dengan tulisan-tulisannya.

“Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, disimpulkan bahwa kematian Demas Laira belum ditemukan ada keterkaitan dengan profesi korban sebagai wartawan,” kata kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulawesi Barat AKBP Syamsu Ridwan, dikutip dari Antara.

Polisi, kata dia, telah memeriksa beberapa orang terkait pemberitaan yang pernah dibuat korban, dan tak satu pun saksi yang mengaku keberatan atas berita tersebut.

“Sudah beberapa saksi yang kami mintai keterangannya terkait pemberitaan korban, dan tak satu pun saksi yang mengaku merasa dirugikan oleh pemberitaan Demas Laira karena semuanya berimbang,” ucap dia, yang merupakan mantan Kapolres Bulukumba tersebut.

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara tersebut, kematian korban diduga akibat persoalan pribadi. Meski begitu, ia belum mengetahui motif pembunuhan itu.

“Iya, dari hasil pemeriksaan sementara motif pembunuhan diduga persoalan pribadi. Tapi kami belum bisa menyimpulkan apa yang melatarbelakangi pembunuhan tersebut,” ujar Syamsu.

Infografis Deret Pembunuhan WartawanFoto: CNN Indonesia/Fajrian

“Kalau pelaku nya sudah tertangkap baru bisa diketahui motif sebenarnya pembunuhan tersebut,” lanjutnya.

Terpisah, Kapolda Sulbar Irjen Pol Eko Budi Sampurno mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan kepolisian, data tersangka pelaku pembunuhan wartawan telah diketahui.

Ia meminta kepada semua pihak dan jurnalis di Sulbar untuk memberikan kepercayaan kepada kepolisian menyelesaikan kasus pembunuhan wartawan Demas Leira ini.

Sebelumnya, Demas Laira (28), seorang wartawan yang bekerja di beberapa media daring, di antaranya kabardaerah.com, targetkasus.com serta sulawesion.com, ditemukan tewas dengan 17 luka tikaman di tubuhnya, di jalan poros Mamuju-Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (20/8) pukul 02.00 WITA.

Di lokasi kejadian, polisi menemukan sejumlah barang milik korban, yakni sebuah sepeda motor, dompet, serta tiga kartu pers atas nama Demas Laira. Namun, telepon genggam milik korban tidak ditemukan di lokasi.

Sementara itu, puluhan wartawan di Sulawesi Barat menggelar aksi unjuk rasa untuk mendesak polisi segera mengusut tuntas pembunuhan wartawan Demas Leira di Kabupaten Mamuju Tengah.

INFOGRAFIS USIK PENGUASA, WARTAWAN TEWASFoto: CNN Indonesia/Fajrian

Pertama, aksi puluhan wartawan yang tergabung dalam Wartawan Sulbar dan Pemerhati Pers (AWAS PHP) di depan markas Polda Sulbar, Senin (24/8). Dalam aksinya, mereka melepas kartu identitas wartawan sebagai bentuk simbolis desakan kepada pihak kepolisian.

“Kami mendesak Polda Sulbar segera mengambil alih kasus dugaan pembunuhan wartawan di Mamuju Tengah dan mendesak Polda Sulbar membentuk tim khusus untuk mengungkap kasus tersebut,” kata Koordinator lapangan AWAS PHP Jawaluddin Daeng Paindo.

Kedua, aksi para jurnalis di Kabupaten Polewali Mandar, Sulbar, yang meminta aparat kepolisian menangkap pelaku yang telah membunuh wartawan di Kabupaten Mamuju Tengah. Pihaknya akan terus berdemonstrasi dengan massa lebih besar jika pelaku tidak ditangkap.

“Kami meminta Kapolres Mamuju Tengah dan juga Kapolda Sulbar agar segera membentuk tim khusus dalam menyelesaikan kasus pembunuhan wartawan ini, jika tidak kami akan turun lagi dengan massa yang lebih banyak lagi,” ujar kata Koordinator Aliansi Jurnalis dan LSM Kabupaten Polewali Mandar Huzair Zainal.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY