Polri dan TNI Usut Jubir OPM Sebarkan Hoaks di Papua

0

Pelita.online – Polisi menyatakan TNI dan Polri bakal mengusut juru bicara OPM, Sebby Sambom yang diduga menyebarkan berita bohong atau hoaks di Papua, khususnya soal Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab melakukan kontak telepon dengan pimpinan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Lekagak Telenggen.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Mabes Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra kepolisian sudah melakukan koordinasi dengan Kodam XVII/Cenderawasih terkait masalah ini.

“Pihak Kodam XVII/Cenderawasih telah bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk menyelidiki kasus tersebut,” kata Asep di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Senin (9/3).

“Hal ini sudah terjadi beberapa kali dan dinilai sebagi sebuah pembohongan publik demi mencari popularitas pribadi,” ujarnya. Asep mengatakan pernyataan itu telah dibantah oleh Kodam XVII/Cendrawasih, sehingga kepolisian pun menempuh jalur hukum.

“Kepala Dinas Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih sudah memberikan pernyataan bahwa hal itu tidak benar,” jelas dia.

Pemkab Mimika Diminta Dekati Tokoh Adat dan Agama

Di tempat terpisah, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta agar Pemerintah Kabupaten Mimika mendekati tokoh-tokoh agama dan adat setempat guna meredam KKB. Hal ini tak lepas dari lebih dari 1.500 warga Tembagapura, Mimika mengungsi usai KKB terlibat kontak senjata dengan aparat TNI-Polri.

“Lakukan pendekatan kepada tokoh-tokoh. Tokoh gereja, tokoh adat di sana supaya kelompok-kelompok [KKB] ini mereka jangan menggunakan kekerasan,” kata Tito di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Senin (9/3).

Tito tak ingin KKB terus menerus melakukan kekerasan di wilayah tersebut. Ia meminta agar kelompok KKB bisa menyampaikan aspirasi dan keinginannya melalui saluran pemerintah setempat.

Ia menegaskan pemerintah tak segan untuk mengambil tindakan tegas dan proses hukum bila kekerasan oleh KKB terus terjadi.

“Kita tidak boleh membiarkan adanya kekerasan, pelanggaran hukum seperti pembunuhan dan lain-lain. Pasti juga akan ditindak tegas,” kata dia.

Selain itu, Tito meminta Pemkab Timika untuk memberikan bantuan berupa kebutuhan sehari-hari dan tempat layak bagi para pengungsi.

Ia berjanji akan melakukan diskusi dengan Bupati Mimika dan Bupati Puncak Jaya untuk mengatasi persoalan tersebut.

“Dan kami juga nanti akan sampaikan supaya untuk meredam tokoh-tokohnya ini, kelompok-kelompok ini supaya mereka kembali. Ini kan ada yang datang dari beberapa daerah,” kata Tito.

Sebagai informasi, sejumlah baku tembak terjadi antara aparat TNI-Polri dan KKB di wilayah Tembagapura, Papua dalam beberapa hari terakhir ini.

Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob sebelumnya menyebut seluruh pelayanan di bidang pendidikan, kesehatan, dan lainnya lumpuh total usai baku tembak aparat keamanan dengan KKB.

Selain itu, warga juga minta dievakuasi dan diungsikan ke Timika demi keamanan. Mereka yang dievakuasi berasal dari empat kampung di Distrik Tembagapura.

“Masyarakat merasa takut, terancam, trauma. Kalau mereka bertahan di sana, mereka kesulitan untuk mendapatkan bahan kebutuhan pokok,” ujar Johannes, Senin (9/3) dikutip dari Antara.

Johannes bahkan mengatakan berdasarkan laporan dari pihak TNI dan Polri, hingga kini masih terdengar sesekali bunyi letusan senjata api di sekitar Banti, Tembagapura.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY