Potret ‘Timer’ Bus Pengangkut Jemaah yang Berjuang Melawan Panas

0
Gambar ilustrasi

Jakarta, Pelita. Online – Cuaca di Madinah cukup ekstrem. Sehari-hari suhu berada di atas angka 40 celsius. Sebagian petugas haji kebagian kerjaan di luar ruang. Bagaimana mereka menjaga kondisi tubuh agar tak jauh sakit?

Rabu (13/9/2017) pukul 16.30 Waktu Arab Saudi (WAS), bus jemaah keluar masuk Terminal Hijrah. Tempat yang berjarak 22 kilometer dari Kota Madinah ini adalah pengecekan terakhir bus dari Mekah sebelum menuju hotel-hotel di Madinah, tempat penginapan para jemaah.

Suhu udara menunjuk angka 43 celsius. Sinar matahari sangat terik. Sekretaris Sektor Bir Ali dan Terminal Hijrah, Letkol Syafrudin Tanjung, berdiri di pinggir jalan dan berjuang melawan panas sambil mengarahkan bus pengangkut jemaah masuk terminal yang hanya seperti kontainer. Kepalanya ditutup topi dan keffiyeh (kain penutup kepala ala Timur Tengah).

Tak ada tempat berteduh. Hanya ada kontainer kecil di dekat Syafrudin berdiri. Di sudut lain, petugas haji Aminulloh mencatat bus keluar terminal. Sesekali dia berteduh di bawah pohon yang daunnya tak rimbun.

Di dalam terminal hanya ada satu petugas. Dia juga mencatat bus yang masuk. Lokasinya lumayan enak, tak tertimpa sinar matahari. Tapi suhu tetap saja panas.

Jumlah petugas Saktor Bir Ali dan Terminal Hijrah berjumlah 15 orang. Mereka dibagi dalam 2 shift. Hari ini Tim B yang dikoordinatori Letkol Syafrudin Tanjung, besok tim A dikomandoi Ketua Sektor Bir Ali dan Terminal Hijrah, Sahabuddin. Begitu seterusnya.

Tugas 15 orang itu mirip ‘timer’ bus, mencatat kendaraan masuk atau lewat, kemudian melaporkan ke Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Madinah. Dengan begitu, hotel atau layanan lain bersiap menyambut jemaah.

“Kami jaga mulai pagi sampai bus dari Mekah habis. Bisa tengah malam, bisa dini hari. Hari ini, sesuai jadwal bus sampai sini jam 01.30,” jelas Syafrudin yang berdinas di Kostrad dan sudah 3 kali jadi petugas haji.

“Jadi tugasnya tidak berbasis waktu atau jam. Asal jadwal bus dari Mekah habis, kami tunggu sampai datang di sini. Bus terakhir dari Mekah maksimal jam 19.00,” sambung Syafrudin sambil memegang data bus dari Mekah.

Karena suhu panas, petugas gantian berada di luar ruang. Yang lain bekerja, sisanya istirahat di bawah pepohonan atau masjid dekat terminal.

Jemaah dari Mekah mulai digeser ke Madinah pada Selasa (12/9). Pergeseran ini akan berlangsung hingga Rabu (20/9). Jemaah berada di Madinah selama 8-9 hari, kemudian diterbangkan ke Tanah Air dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah mulai Kamis (21/9).

Detik.com

LEAVE A REPLY