Pelita.online – Komisi I DPR tak mempermasalahkan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menunjukkan 5 purnawirawan jenderal menjadi asisten khusus. Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengatakan penunjukan lima mantan jenderal tersebut sepenuhnya penilaian Prabowo.
“Yang tahu seberapa berat tugas ya Pak Menhannya. Jika Pak Menhan merasa perlu dibantu 5 asisten khusus di luar stafsus yang ada, ya sepenuhnya penilaian beliau,” kata Meutya kepada wartawan, Kamis (2/1/2020).
Sebagai mitra Kementerian Pertahanan, Meutya mengatakan Komisi I nantinya akan menilai kinerja Prabowo. Hal itu yang menurut Meutya terpenting ke depannya.
“Kami di Komisi 1 nanti menilainya satu hal nanti, kinerja menteri dan kementeriannya harus baik. Itu yang penting,” ujarnya.
Soal nama-nama purnawirawan yang ditunjuk Prabowo, Meutya menyambut positif. Dia meyakini Prabowo mengedepankan profesionalitas.
“Terkait nama-nama yang dianggap, ya kita pikir positif saja, Pak Menhan akan kedepankan profesionalitas bukan semata kedekatan saja,” ucapnya.
Nama-nama yang ditunjuk Prabowo pun menurut Meutya tak asing di dalam dunia pertahanan dan militer Indonesia. Meutya mengatakan beberapa nama purnawirawan tersebut di antaranya juga telah lama bekerja sama dengan Komisi I.
“Beberapa nama kita sudah cukup familiar kan, tidak terlalu mengejutkan, Pak Syafrie kan pernah Wamenhan, Pak Didit Irjen Kemhan juga saya kenal rekam jejaknya juga, Pak Bonar sebagai mitra Komisi I periode sebelumnya,” imbuhnya.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menunjuk lima purnawirawan jenderal menjadi Asisten Khusus Menhan. Kelima purnawirawan itu Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin hingga Letjen TNI (Purn) Hotmangaradja Pandjaitan.
Penunjukan kelima purnawirawan itu tertuang dalam surat Keputusan Menteri Pertahanan Nomor KEP/1869/M/XII/2019 tentang Pengangkatan Sebagai Asisten Khusus Menteri Pertahanan. Penunjukan kelimanya guna mendukung kelancaran tugas Prabowo sebagai Menhan.
Sumber : cnnindonesia.com
