Prancis Buka Suara soal Rencana Prabowo Beli 48 Jet Tempur

0

Pelita.online – Prancis angkat bicara terkait laporan yang menyebutkan Indonesia berniat membeli 48 jet tempur Rafale, empat kapal selam Scorpene, dan kapal perang korvet GoWind buatan mereka.

Duta Besar Prancis di Jakarta, Olivier Chambard, menyambut baik rencana Indonesia untuk membeli puluhan alat utama sistem pertahanan (alutsista) itu. Menurut Chambard, hal lumrah bagi Indonesia untuk mengembangkan kapasitas militer dan pertahanan.

Rencana itu terungkap tak lama setelah kunjungan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke Paris pada 11-13 Januari lalu.

“Indonesia tertarik untuk mengembangkan kapasitas militer dan itu adalah hal natural bagi Jenderal Prabowo bertemu dengan mitra-mitranya di luar negeri termasuk Prancis untuk melihat peluang kerja sama bahkan alutsista seperti apa yang cocok,” kata Chambard dalam wawancara eksklusif di kedutaan besar Prancis, Rabu (22/1).

 

Media lokal Prancis, La Tribune yang pertama kali mengungkap rencana Indonesia tersebut.

Koran itu bahkan menuturkan lawatan Prabowo ke Paris kemarin adalah salah satunya untuk finalisasi pembelian puluhan alutsista tersebut meski pada akhirnya belum ada kepastian apa-apa.

Chambard mengatakan Prancis siap membantu Indonesia dalam mengembangkan kapasitas alutsista pertahanan. Kata dia, Prancis tak akan hanya menjual senjata ke Jakarta tapi juga saling bertukar teknologi.

Prancis Buka Suara soal Rencana Prabowo Beli 48 Jet TempurJet tempur Rafale. (Foto: Dmitry A. Mottl via WIkimedia Commons)

Chambard menganggap selain memiliki sistem persenjataan yang canggih, suatu negara juga perlu memahami teknologi yang diterapkan alutsista yang mereka miliki.

“Banyak yang bisa kami tawarkan dan yang utama adalah mengenai transfer teknologi serta pembuatan senjata yang sebagian dilakukan di dalam negeri (Indonesia). Ini adalah pendekatan yang saya pikir diinginkan juga oleh pemerintah Indonesia dalam memperkuat kapasitas militernya,” kata Chambard.

Meski demikian, Chambard menuturkan bahwa negosiasi antara Indonesia-Prancis terkait rencana itu baru penjajakan.

Ia menegaskan bahwa pembicaraan pejabat tingkat tinggi antara kedua negara masih tahap awal.

 

“Tentunya diskusi ini masih dalam tahap awal. Media berbicara tentang banyak hal. Sampai saat ini, belum ada yang final. Kami masih dalam tahap awal (penjajakan),” ucap Chambard.

Dalam sepuluh tahun terakhir, Prancis telah menjual alutsista senilai 1,36 miliar Euro ke Indonesia. Chambard mengatakan Indonesia-Prancis memang memiliki kerja sama pertahanan yang cukup erat terutama setelah kedua negara menjalin kemitraan strategis pada 2011 lalu.

“Saya pikir itu semua adalah hal yang penting dan kami bekerja keras dalam hal ini. Saya pikir ini adalah apa yang Indonesia mau dan butuhkan, dan kami siap menyediakannya,” katanya menambahkan.
Dalam lawatan ke Paris kemarin, Chambard mengungkapkan bahwa Prabowo dan Menhan Prancis Florence Parly sepakat memperkuat kerja sama pertahanan di masa datang.

Kedua menteri, kata dia, bahkan mendiskusikan lebih lanjut perihal perjanjian kerja sama pertahanan antara kedua negara. Perjanjian itu ditargetkan ditandatangani tahun ini.

“Perjanjian itu adalah kerangka kerja antara menteri pertahanan kedua negara agar bisa lebih erat dalam berkoordinasi dan berkomunikasi terkait kemungkinan latihan bersama atau mendiskusikan berbagai isu strategis yang menjadi fokus kedua negara termasuk penjualan alutsista,” tutur Chambard.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY