Prancis Enggan Tambah Tentara untuk Misi “Anti Teror” di Burkina Faso

0
Foto: Tentara Prancis di Afrika

Pelita.Online,  Paris – Pemerintah Prancis dan Burkina Faso menandatangani kerja sama militer baru pada Senin (17/12). Namun dalam kesepakatan ini Paris menolak mengirim pasukan tambahan di Negara Afrika tersebut.

“Kami tidak akan menambah jumlah pasukan dari pihak Prancis,” kata Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam konferensi pers dengan Presiden Burkina Faso Roch Marc Capuri di Paris.

Macron menambahkan bahwa pihaknya hanya akan menambah bantuan pelatih dan penasihat militer serta peralatan tempur.

Menteri Pertahanan Prancis Florence Barley mengatakan kedua pihak telah menandatangani perjanjian yang mendefinisikan kerangka hukum untuk kerja sama keamanan. Perjanjian itu memberikan kemudahan bagi Prancis untuk menggelar operasi militer di Negara tersebut.

Prancis mengintervensi Mali, yang merupakan bekas jajahannya, pada 2013 sejak kelompok-kelompok Islamis berhasil merebut banyak wilayah. Saat itu, Paris mengirim 4.500 tentara sebagai bagian dalam operasi anti teror yang dipimpin Burkina Faso. Burkina Faso merupakan tetangga Mali.

Para pejuang Jihadis memanfaatkan wilayah gurun di Burkina Faso dan Negara tetangganya sebagai basis. Operasi yang digelar jihadis lintas batas Negara.

Prancis mengeruk kekayaan alam dari Negara-negara Afrika. Bangkitnya pejuang jihadis yang ingin memperjuangkan Syariat Islam telah mengancam kepentingannya.

Kiblat.net

LEAVE A REPLY