Produsen Teknologi China Geser Produksi ke India dan Vietnam

0

Pelita.online – Larangan Amerika Serikat terkait pasokan teknologi dari China membuat Vietnam dan India mendapatkan lonjakan investasi. Dilansir dari South China Morning Post, Goldman Sachs melakukan penelitian terkait aksi China mengalihkan produksi ke luar negeri.

Vietnam mendapat lonjakan modal investasi langsung dari China hingga 4,6 kali menjadi US$1,56 miliar selama lima bulan pertama sepanjang 2019. Lebih dari 34 perusahaan yang terdaftar dalam rantai pasokan teknologi di sekitar China telah mendirikan atau sedang membangun kapasitas produksi di Asia Tenggara

Vietnam dan India telah menyaksikan lonjakan investasi yang besar dari perusahaan-perusahaan China yang menggeser kapasitas produksi mereka ke luar negeri ketika mereka berusaha meminimalkan dampak perang perdagangan.

“Tarif perdagangan antara AS dan China berfungsi sebagai pendorong yang menekan bagi perusahaan untuk memiliki bagian dari produksi mereka di luar negeri”, kata laporan bank investasi yang dikeluarkan Kamis lalu.

Biaya tenaga kerja dan tanah yang murah adalah kekuatan pendorong utama di balik relokasi pabrik. Namun, laporan tersebut mengungkap ancaman tarif perdagangan telah membuat dorongan lebih tajam.

Lanskap rantai pasokan teknologi di wilayah China berubah ketika perusahaan pembuat komponen untuk smartphone, komputer, dan produk berteknologi tinggi lainnya memindahkan fasilitas manufaktur mereka keluar dari China.

Lebih dari 34 perusahaan yang terdaftar dalam rantai pasokan itu telah mendirikan atau sedang membangun kapasitas produksi di Asia Tenggara. Vietnam dan India muncul sebagai dua tujuan paling populer untuk lokasi produksi baru di antara perusahaan rantai pasokan teknologi di seluruh China dan Taiwan.

Menurut Kantor Statistik Umum Vietnam, modal investasi asing langsung (FDI) baru dari China melonjak 4,6 kali YoY menjadi US$ 1,56 miliar yuan selama lima bulan pertama tahun 2019. Sedangkan, versi Departmen Kebijakan dan Promosi Industri arus masuk FDI India dari China tumbuh 137 persen pada 2018 dari tahun sebelumnya, melebihi US$ 391 juta.

AAC Technology, produsen komponen elektronik yang terdaftar di Hong Kong dan berbasis di Shenzhen, akan memiliki pabrik-pabrik baru di Vietnam dan Filipina yang siap pada akhir 2019.

Perusahaan ini memasok komponen untuk smartphon serta lensa ke pembuat ponsel AS Apple dan Huawei.

Perusahaan perakitan kabel yang terdaftar di Shenzhen, Luxshare hanya memiliki 3 persen dari pendapatannya yang terhubung langsung ke pasar AS. Namun mereka tetap memperluas lokasi produksinya ke Vietnam dan India.

Pabrik kedua perusahaan di Vietnam bertujuan untuk memulai produksi pada Juni 2020. Luxshare mendirikan anak perusahaan India pada awal 2019, dan berencana untuk memulai produksi pada akhir tahun.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY