Putin, Xi Jinping, Bolsonaro, Erdogan Belum Ucapkan Selamat ke Biden

0

Pelita.online – Mantan wakil presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah diumumkan sebagai presiden terpilih oleh berbagai media utama AS lewat perhitungan suara sah negara bagian. Banyak pemimpin dunia telah menyampaikan ucapan selamat atas kemenangan Biden, tapi sebagian masih memilih diam atau menunda pernyataannya.

Salah satu yang menonjol adalah Presiden Rusia Vladimir Putin, selain itu Presiden Tiongkok Xi Jinping, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan Presiden Brasil Jair Bolsonaro, yang keempatnya belum memberi selamat kepada Biden dan dianggap memiliki dinamika tersendiri dalam hubungan dengan Trump.

Kremlin, Senin (9/11/2020) mengatakan prematur untuk mengakui Biden pada titik ini, meskipun organisasi media AS telah menyatakan keunggulannya pada Sabtu (7/11/2020).

“Kami yakin benar adanya untuk menunggu hasil resmi pemilu diumumkan,” kata juru bicara pemerintah Rusia (Kremlin), Dmitry Peskov, dikutip dari kantor berita TASS.

“Kami berharap kita akan mampu menjalin dialog dengan presiden AS selanjutnya dan sepakat bersama-sama menormalkan hubungan bilateral kita,” lanjut Peskov.

Selama kampanye presiden tahun 2016, Trump berbicara tentang hubungan pribadinya dengan Putin, tapi kemudian membantah pernah bertemu pemimpin Rusia itu. Hubungan keduanya pernah tegang, terutama karena adanya bukti terkait upaya Rusia untuk mengintervensi hasil pemilu AS yang memenangkan Trump.

BBC menyebut belum adanya ucapan selamat dari Moskwa mencerminkan fakta bahwa negara itu tidak senang dengan hasil pemilu AS. Biden adalah pengkritik Moskwa yang vokal dan baru-baru ini mengindentifikasi Rusia sebagai ancaman terbesar untuk Amerika, sedangkan Trump jarang mengkritik Rusia atau Putin.

Presiden Tiongkok Xi Jinping mengirimkan ucapan selamat kepada Trump pada 2016 saat hari pengumuman hasil suara. Tapi, Tiongkok kali ini tampak tidak bergeming atas hasil pemilu AS.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin menyebut pengumuman kemenangan Biden pada Senin (9/11/2020), tapi mengatakan Beijing akan mengamati dan mengikuti prosedur dan hukum AS.

Biden diperkirakan akan lebih terukur dan bernuansa dalam pendekatannya kepada Tiongkok, tapi tetap mempertahankan sikap keras. Sebaliknya, Trump selama ini selalu mengkritik tajam Tiongkok atas virus corona dan terlibat perang dagang.

Sementara itu, Presiden Turki, Erdogan, juga belum berkomentar atas hasil pemilu AS. Trump sempat memuji Erdogan atas penanganan atas upaya kudeta yang gagal, meskipun terjadi tindakan keras besar-besaran kepada oposisi.

Di pihak lain, Presiden Brasil Jair Bolsonaro sering kali dianggap sekutu Trump, bahkan kerap digambarkan sebagai “Trump dari negara tropis”. Belum adanya ucapan selamat dari Bolsonaro sejauh ini tidak mengejutkan. Dia telah berselisih paham dengan Biden di masa lalu, menggambarkan seruan selama debat pemilihan agar AS mendorong Brasil untuk melindungi hutan hujan Amazon sebagai bencana dan tidak perlu.

Media Brasil melaporkan bahwa Bolsonaro akan menunggu sampai gugatan hukum Trump selesai sebelum membahas isu tersebut.

Negara tetangga AS, Meksiko, juga belum terdengar menyampaikan ucapan selamat untuk Biden. Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador dan Trump disebut berusaha mempertahankan hubungan baik, sekalipun ada ketegangan terkait kebijakan keras presiden terhadap migran dan khususnya pembangunan tembok di perbatasan kedua negara.

Sumber:BBC, NPR, CNN

LEAVE A REPLY