Review Album: BCL – Live at BCL’s Attic

0

Pelita.online – Saya ragu ketika Aquarius Musikindo menuliskan perilisan extended play (EP) bertajuk Live at BCL’s Attic sebagai kesiapan Bunga Citra Lestari alias BCL kembali bermusik.

Bagaimana tidak, BCL seharusnya merilis EP yang berisikan lagu-lagu baru. Bukan merilis ulang lagu-lagu lama, yaitu Cinta Pertama (Sunny), Karena Kucinta Kau, dan Pernah Muda, dengan komposisi dan aransemen yang berbeda.

Toh BCL sudah merilis single 12 Tahun Terindah sebagai persembahan untuk mendiang suami, Ashraf Sinclair, yang bisa dijadikan modal EP. Ia hanya perlu membuat beberapa lagu lain untuk melengkapi EP.

 

Ya, sebenarnya tidak menjadi masalah merilis ulang lagu lama dengan aransemen baru bila spesial atau setidaknya bagus. Sialnya aransemen lagu Cinta Pertama (Sunny), Karena Kucinta Kau, dan Pernah Muda biasa saja.

Dengan begitu, secara keseluruhan, Live at BCL’s Attic biasa saja.

Lagu yang paling biasa, bahkan terasa memaksakan, adalah Cinta Pertama (Sunny). Pada lagu ini hanya ditambah bunyi-bunyian elektronik yang terasa tidak ‘kawin’ dengan instrumen lain.

Bunyi-bunyian elektronik dalam lagu ini hanya seperti tempelan yang belum benar-benar matang. Hal seperti ini seharusnya tidak terjadi untuk musisi sekelas BCL yang sudah bermusik sekitar 16 tahun.

Setali tiga uang, lagu Karena Kucinta Kau juga biasa saja. Tidak ada yang menarik dari aransemen lagu ini, dari awal sampai akhir terasa datar. Padahal lagu ini bisa menjadi lagu yang emosional dengan iringan aransemen yang baik.

Beruntung ada lagu Pernah Muda yang terbilang cukup bagus di antara lagu-lagu yang biasa. Lagu ini terasa lebih menarik dan nyaman didengar ketimbang versi orisinal. Komposisi dan aransemen lagu ini padat namun tidak berlebih.

Sebaiknya BCL segera berbenah bila ingin menghasilkan karya baru yang spesial atau setidaknya bagus. Jangan hanya bergantung pada lagu lama dengan aransemen baru yang belum tentu bagus.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY