Rossi Bantah Menjadi Lamban karena Faktor Umur

0

Pelita.Online, Jakarta – Pebalap veteran Valentino Rossi menyanggah anggapan yang menyebutnya lamban di lintasan MotoGP karena sudah menjelang memasuki usia kepala empat.

MotoGP 2019 akan menjadi musim balap kelas utama yang ke-20 bagi Rossi. Pebalap 39 tahun asal Italia itu sudah menjalani persaingan di kelas 500cc pada tahun 2000.

Menjadi fenomena karena mendominasi persaingan di trek MotoGP sejak 2001 hingga 2009, Rossi gagal meraih gelar juara dunia dalam delapan musim terakhir.

Rossi menyangkal ketiadaan gelar juara berkaitan dengan usianya yang menua.

“Tidak ada hubungannya dengan masalah umur. Saya tidak memikirkan risiko ketika sedang balapan. Dan jika Anda mempertanyakan mengenai kemenangan Maverick Vinales di MotoGP Australia 2018 dan saya tidak pernah menang lagi sejak MotoGP Assen 2017, maka saya hanya bisa membalas bahwa setelan dan ban kami tidak baik di Phillip Island. Tetapi itu hanya dapat diketahui setelah balapan,” jelas Rossi mengenai kegagalan meraih gelar juara seri pada MotoGP 2018 seperti dikutip dari Speedweek.

Valentino Rossi gagal meraih gelar juara seri pada musim balap 2018.Valentino Rossi gagal meraih gelar juara seri pada musim balap 2018. (REUTERS/Heino Kalis)

“Setiap kali kalah, saya disarankan untuk pensiun. Itu biasa terjadi, hal yang sudah terjadi selama sepuluh tahun terakhir,” tambah pengoleksi tujuh gelar MotoGP itu.

Rossi juga mengakui ketidakmampuan mesin Yamaha bersaing menjadi masalah tersendiri yang menghambatnya tampil maksimal pada musim balap 2018. Rossi hanya menempati peringkat ketiga pada klasemen akhir, berada di belakang Marc Marquez dan Andrea Dovizioso.

“Kami mengalami masalah di Misano, Aragon, dan beberapa balapan lainnya. Kemenangan Maverick membantu seluruh anggota tim untuk mengubah suasana hati. Ini seperti pengulangan, karena kami menghadapi masa-masa sulit setelah kegagalan demi kegagalan,” terangnya.

Mengenai masalah usia, Rossi mengakui faktor fisik turut memengaruhi dalam pemulihan cedera seperti yang dialami pada musim lalu ketika mengalami patah kaki.

“Secara fisik, saya lebih baik pada 2018 dibanding setahun sebelumnya karena saya mengalami cedera pada 2017 di balapan Enduro sebelum balapan di Misano, setelah itu saya merasa gampang letih setelah balapan,” ucap Rossi.

“Jujur terkadang sebelum cedera, itulah mengapa saya berlatih lebih keras pada musim dingin tahun lalu. Tetapi memang ada perbedaan antara pebalap muda dan saya,” sambungnya. (jun)

cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY