RS Covid-19 di Bangka Peninggalan Doni Monardo Kini Jadi Ruang ICU p6

0

pelita.online – Rumah sakit (RS) khusus karantina Covid-19 di Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, masih berdiri kokoh. Pepohonan tumbuh subur di halamannya. Sementara sejumlah mobil pegawai tampak sedang terparkir. RS yang dibangun di atas lahan seluas 1,05 hektar itu, berada satu kompleks dengan RSUD Soekarno Bangka Belitung. “Kami mengajukan proposal pembangunan dengan pertimbangan geografis, Bangka Belitung sebagai daerah kepulauan sehingga butuh fasilitas khusus,” kata Dokter RSUD Soekarno Bangka Belitung Armayani Rusli kepada Kompas.com, Selasa (5/12/2023).

Pembangunan RS tersebut berlangsung selama 45 hari. Saat peresmian pada 18 Maret 2021, Armayani menjabat sebagak direktur RSUD Soekarno Bang

Letjen (Purn) Doni Monardo yang kala itu sebagai kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hadir langsung melakukan peresmian didampingi Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman. Armayani menuturkan, saat terjadi lonjakan kasus Covid-19 pada 2021, pemerintah langsung bergegas membangun sebanyak delapan RS khusus Covid-19. Salah satunya dibangun di Bangka dengan anggaran mencapai puluhan miliar. Menurut Armayani, banyak daerah yang mengusulkan pembangunan RS karantina Covid-19. Namun tidak semuanya bisa dikabulkan. “Kami berkomunikasi langsung dengan Pak Doni Monardo, kebetulan dulunya sama di SMA 1 Padang, beliau selesai 83, saya 85,” beber Armayani.

RS karantina dibangun dengan kapasitas 100 pasien yang terdiri dari 25 untuk pasien gawat darurat dan 75 pasien observasi. Memasuki awal 2022, Covid-19 dinyatakan usai, RS karantina di Bangka tetap difungsikan hingga saat ini. Sebagian ruangan digunakan sebagai perkantoran dan blok bagian belakang sebagai tempat pasien dengan pengawasan ketat. Tidak ada lagi pasien Covid-19 di sana. Mereka yang sedang menjalani perawatan adalah pasien yang sifatnya dengan gejala menular lainnya seperti tuberkulosis atau penyakit kulit hingga HIV. Kepala Bidang Komunikasi RSUD Soekarno Nevi Bachsin juga memastikan gedung bekas karantina Covid-19 masih digunakan hingga saat ini. “Sebagai ruang ICU (intensive care unit) 2,” ujar Nevi.

sumber : kompas.com

LEAVE A REPLY