RS PON Terima 200 Kasus Stroke Perbulan, 85 Persennya Pasien JKN

0

Pelita.online – Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) merupakan rumah sakit utama yang menjadi rujukan untuk pasien yang mengalami gangguan saraf, terutama stroke. Direktur Utama RS PON, dr Mursyid Bustomi, SpS(K), mengatakan dalam sebulan menerima sekitar 200-an pasien.

“Untuk sekarang, jumlah pasien penderita stroke yang kita terima datanya dari riwayat Unit Gawat Darurat (UGD), perbulannya mencapai 200-an orang. Tepatnya saya lupa jumlahnya,” ujar dr Mursyid saat ditemui di RS PON, Jakarta, Jumat (25/10).

Dari 200 orang tersebut, dr Mursyid menjelaskan terdiri dari berbagai fase stroke. Mulai dari ringan, akut, hingga berat. Untuk pasien Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), RS PON menangani sampai 85 persen, merupakan angka yang cukup besar.

“Ya kita nggak bisa katakan ini (menanganinya pasien JKN) bangkrut atau tidak. Tapi, yang jelas standar yang sudah ada harus kita jalani,” tukas dr Mursyid.

“Untuk 15 persen lainnya adalah pasien umum, yang memang tahu dan sadar akan bahayanya penyakitnya. Kita harus kita gali informasinya sebagai bahan inovasi ke depannya,” ujarnya.

Untuk masa perawatan, dr Mursyid mengatakan RS PON merawat pasien di rata-rata selama 7,1 hari. Namun, jika belum layak untuk dipulangkan, bisa sampai 2-3 bulan. Setelahnya, pasien bisa melakukan rawat jalan. Pasien dapat dikatakan pengobatannya selesai, total sampai 6 bulan lamanya.

Penyakit stroke berada di peringkat pertama menjadi penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian. Faktor risiko stroke terdiri dari kelebihan berat badan, hipertensi atau tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, merokok, diabetes, malas bergerak, dan usia.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY