Ruangguru Mundur dari Platfor Digital Kartu Prakerja Jokowi

0

Pelita.online – Manajemen Pelaksana (PMO) Kartu Prakerja menyatakan Ruangguru mundur dari kerja sama di program Kartu Prakerja sebagai salah satu platform digital. Saat ini, Ruangguru hanya menjadi lembaga pelatihan yang materi online-nya tetap dapat diakses oleh peserta Kartu Prakerja.

Hal ini diungkap langsung oleh Head of Communication PMO Kartu Prakerja Louisa Tuhatu saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com. Sayangnya, Louisa enggan mengungkap alasan dibalik mundurnya Ruangguru sebagai salah satu mitra platform digital Kartu Prakerja.

“Saya hanya bisa mengkonfirmasi bahwa Ruangguru sudah tidak lagi terdaftar sebagai platform digital di Kartu Prakerja. Tetapi apa alasannya harus ditanyakan langsung kepada Ruangguru,” ungkap Louisa, Jumat (4/9).

Bersamaan dengan mundurnya Ruangguru, saat ini mitra platform digital di Kartu Prakerja tinggal tersisa tujuh lembaga. Mereka adalah Bukalapak, MauBelajarApa, Pintaria, Sekolah.mu, Tokopedia, Pijar Mahir, dan Sistem Informasi Ketenagakerjaan (Sisnaker).

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono menyatakan pendaftar program Kartu Prakerja di situs resmi www.prakerja.go.id mencapai 15,9 juta orang per hari ini. Jumlah itu berasal dari enam gelombang pendaftaran yang sudah dibuka pemerintah.

Dari enam gelombang, sebanyak 3 juta orang dinyatakan lolos seleksi. Dari jumlah itu, sekitar 849.921 orang di antaranya telah menyelesaikan pelatihan pertamanya dan 610.563 orang telah menerima insentif.

“Jumlah ini akan terus meningkat seiring bertambahnya mitra dan jenis pelatihan yang akan divalidasi Manajemen Pelaksana, dan juga akan dinamis berkembang sesuai perkembangan di lapangan,” tutur Susiwijono.

Pada Kamis (4/9) kemarin, pemerintah resmi membuka gelombang ketujuh pendaftaran Kartu Prakerja. Targetnya, terserap sekitar 800 ribu peserta dari gelombang ini.

Secara total, pemerintah menargetkan Kartu Prakerja bisa menyerap 5,6 juta peserta. Sementara anggaran yang disiapkan mencapai Rp20 triliun.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY