Rusia-Ukraina Minggir! Gaza Membara, Israel Tembak dari Udara

0

pelita.online –  Pertempuran kembali pecah di Gaza, Palestina, Selasa waktu setempat. Tentara Israel dilaporkan membombardir wilayah itu dengan serangan udara.

Mengutip AFP, baku tembak juga terjadi antara pasukan Israel dan gerilyawan Gaza. Kekerasan terbaru pecah akibat kematian seorang tahanan Palestina dalam penjara Israel.

“Tentara (Israel) mengatakan pihaknya menghantam Gaza dengan ‘tembakan tank’,” tulis media Francis tersebut, dikutip Rabu (3/5/2023).

“Menargetkan beberapa lokasi, termasuk salah satu milik gerakan Islam Hamas yang menguasai wilayah itu (Gaza),” muat AFP lagi mengutip sumber keamanan dan saksi Palestina.

Sebelumnya, seorang tahanan Palestina Khader Adnan (45) meninggal setelah hampir tiga bulan ditahan di Tepi Barat. PM Palestina Mohammad Shtayyeh menggambarkan kematiannya sebagai “pembunuhan yang disengaja”.

Ia dilaporkan tewas setelah Israel menolak permintaan pembebasannya dan mengabaikan kondisi medisnya yang disebut memiliki masalah kesehatan serius. Alhasil tiga roket ditembakkan militan Gaza pasca pemberitaan kematiannya.

“Tanggapan awal atas kematian Adnan,” kata faksi-faksi militer di Gaza.

Israel sendiri melaporkan tiga orang terluka akibat kejadian itu. Panglima militer Israel, Menteri Pertahanan Yoav Gallant memperingatkan siapa pun yang mencoba menyakiti warga Israel akan menyesal.

Sementara itu, menurut kelompok advokasi Tahanan Palestina, Adnan sebelumnya melakukan mogok makan. Ini sebagai akibat dari upaya Israel memberi makan tahanan Palestina secara paksa yang berujung pada kematian.

“Tahanan Palestina lainnya telah meninggal sebagai akibat dari upaya untuk memberi mereka makan secara paksa”, tegas direktur kelompok itu Qaddura Faris.

Kelompok Hak Asasi Israel, BTselem menggambarkan aksi mogok sebagai makan Adnan sebagai “bentuk protes tanpa kekerasan terhadap penangkapannya dan ketidakadilan pendudukan”.

“Fakta bahwa seseorang yang hidupnya dalam bahaya tetap berada di penjara meskipun berulang kali diminta untuk memindahkannya ke rumah sakit,” kata kelompok HAM itu.

Israel telah menduduki Tepi Barat sejak Perang Enam Hari 1967. Pasukan Yahudi secara teratur menahan warga Palestina, yang tunduk pada pengadilan militer Israel.

Adnan dilaporkan sebagai salah satu operator kelompok pejuang Palestina Jihad Islam. Ia meninggal saat 10 kalinya dipenjara Israel.

sumber : cnbcindonesia.com

LEAVE A REPLY