Saat Australia Menjaga Kesucian Alamnya

0

Jakarta, Pelita.Online – Taman Nasional Uluru-Kata Tjuta terkenal dengan alam dan budaya aboriginnya. Untuk menghormati situs dan suku asli, jalur pendakian di sana ditutup.

Diintip detikTravel dari berbagai sumber, Jumat (3/11/2017) Taman Uluru-Kata Tjuta merupakan situs penting bagi Australia. Situs ini rencananya akan menutup jalur pendakian demi penghormatan terhadap orang Anangu.

Karena alam dan budayanya, Uluru jadi destinasi menarik bagi para turis. Khususnya jalur pendakian yang jadi destinasi populer di Uluru. Uluru punya batu setinggi 860 di atas permukaan air laut, mengalahkan Menara Eiffel.

Selain alam, Uluru juga dijaga langsung oleh orang Anangu. Mereka adalah suku asli yang mendiami kawasan Uluru dan memelihanya selama lebih dari 30.000 tahun silam. Karena bagi orang Anangu Uluru adalah tempat sakral.

Rencana penutupan jalur pendakian ini sudah ada sejak 2010. Namun baru akan direalisasikan pada 26 Oktober 2019.

Periode jeda dua tahun ini ditetapkan untuk wisatawan yang telah memesan perjalanan ke Uluru. Berharap mereka menyelesaikan pendakian sebelum tanggal yang tetapkan.

“Selama bertahun-tahun orang Anangu merasa diintimidasi, seolah-olah ada yang memegang pistol ke kepala mereka agar tanah suci mereka tetap terbuka untuk umum,” kata Ketua dewan taman, Sammy Wilson Herald kepada Sydney Morning Herald.

Seperti yang dilansir dari Guardian Australia dan News Australia jalur pendakian Uluru sendiri bisa dibilang berbahaya. Setidaknya ada 36 kematian di Uluru sejak orang-orang mulai mengunjungi batu itu pada tahun 1950an.

“Ini adalah tempat yang sangat penting, bukan taman hiburan seperti Disneyland. Jika saya bepergian ke negara lain dan ada situs suci, area akses terbatas, saya tidak masuk atau memanjatnya, saya menghormatinya. Sama saja dengan Anangu. Kami menyambut wisatawan disini. Kami tidak menghentikan pariwisata, hanya kegiatan ini,” tambah Sammy Wilson Herald.

Detik.com

LEAVE A REPLY