Saham Phapros Dinilai Bakal Meningkat Setelah Diakuisisi Kimia Farma

0

pelita.online – Akuisi saham PT Phapros TBK oleh PT Kimia Farma TBK Februari lalu nampaknya membawa angin segar bagi perusahaan farmasi yang berbasis di Semarang, Jawa Tengah ini.

Menurut analis, nilai saham Phapros yang sempat menguat dan terus stabil di kisaran Rp 2.000-an per lembar saham terjadi karena sentimen pasar yang positif terhadap akusisi serta baiknya perfoma korporasi Phapros.

“Dengan masuknya Phapros ke Kimia Farma ada perkembangan yang baru untuk Phapros,” ujar Analis Senior CSA Research Institute, Reza Priyambada.

Dia juga menambahkan bahwa pasar masih menunggu perkembangan performa, baik dari Kimia Farma maupun Phapros.

“Pasar akan semakin yakin kalau proses akuisisi yang terjadi antara Kimia Farma dengan phapros mambuahkan hasil yang bagus baik terhadap Phapros maupun Kimia Farma,” ungkapnya mengenai sentimen pasar bila perfoma kedua perusahaan menguat pascaakuisisi tersebut.

Sebelumnya, anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) (Persero) ini sempat menikmati tren kenaikan saham farmasi di akhir 2018. Saat itu, saham perusahaan farmasi berkode emiten PEHA ini sempat menyentuh angka Rp1.800 per saham dari Rp 1.200 per saham (26/12)

Tidak hanya itu, pascaakusisi oleh Kimia Farma pada 15 Februari saham Phapros bahkan sempat melejit 24,6 persen dari 2.300 per lembar saham menjadi Rp2.630.

Perusahaan yang yang melantai di bursa pada Desember tahun lalu ini juga berhasil membukukan laba bersih Rp132,3 miliar atau naik 6,41% dari Rp125,6 miliar pada 2017.

“Tapi paling tidak sentimen di pasar positifdan ini yang terus dijaga oleh Phapros, termasuk perilisan laporan keuangan (Phapros) yang positif ini juga memberi nilai tambah tersendiri,” imbuh Reza.

Lebih lanjut, dari sisi keterjangkauan produk, Reza juga mengatakan bahwa outlet-outlet Kimia Farma dapat berkontribusi pada penjualan produk-produk phaparos ke depannya.

Kimia Farma pada 13 Februari lalu mengamankan 56,77 persen saham RNI di Phapros atau setara 476,901 juta saham melalui perjanjian jual beli saham bersyarat (conditional sales and purchase agreement). Akusisi tersebut ditujukan untuk meningkatkan pangsa pasar farmasi Kimia Farma di atas 6 persen sekaligus untuk menambah portofolio obat dan alat kesehatan Phapros.

 

Sumber: Merdeka.com

LEAVE A REPLY