SAI Ghana Serah Terima Penugasan Pemeriksaan IMO kepada BPK

0

Pelita.online – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Supreme Audit Institution (SAI) Ghana telah melaksanakan serah terima penugasan formal pemeriksaan eksternal International Maritime Organization (IMO) pada Senin (19/10/2020).

Serah terima penugasan virtual ini digelar berdasarkan surat yang dikirimkan Ketua BPK Agung Firman Sampurna kepada Auditor General SAI Ghana pada 6 April lalu. Sekaligus untuk menindaklanjuti pertemuan tingkat tinggi antara Ketua BPK dengan Sekjen IMO dan Presiden World Maritime University dan Direktur International Maritime Law Institute (IMLI).

Menurut Wakil Ketua BPK Agus Joko Pramono, serah terima penugasan merupakan bagian dari standar internasional tentang praktik audit. Pada GUID 5090 ditentukan bahwa auditor baru perlu mengatur agenda serah terima dengan auditor sebelumnya secara resmi untuk saling bertukar informasi bermanfaat atas hal-hal yang mungkin tidak terdokumentasikan.

“Pertemuan ini dirancang untuk dapat membangun komunikasi yang baik di antara auditor penugasan sebelumnya dan auditor penugasan yang baru,” kata Agus dalam sambutannya.

Lebih lanjut, pertemuan juga ditujukan untuk menentukan tanggung jawab auditor sebelumnya, serta mengkaji proses keyakinan audit yang telah dilakukan dan mempelajari strategi dan metodologi audit pada penugasan sebelumnya.

Agus berharap SAI Ghana bisa berbagi informasi mengenai hal-hal yang mempengaruhi pada proses audit di masa pandemi Covid-19 dan bagaimana SAI Ghana mengatasi persoalan tersebut.

“Penghargaan atas setiap gagasan, harapan dan saran yang diperoleh dari SAI Ghana tentang audit yang akan dilakukan BPK dan mengharapkan yang terbaik untuk kerja sama antar lembaga di masa mendatang,” jelas Agus.

https://img.beritasatu.com/beritasatu/original/1603469018.jpeg

Menanggapi hal ini, Deputy Auditor General SAI Ghana Benjamin Codjoe menjelaskan pemeriksaan di lapangan telah diselesaikan sebelum pandemi menyerang. Sehingga penugasan audit dapat dilanjutkan dengan mengoptimalkan bantuan manajemen IMO dalam mendapatkan dokumen dan data tambahan yang diperlukan.

“SAI Ghana juga menyarankan untuk mengoptimalkan penggunaan sistem informasi dari IMO yang dapat mengakses data ke berbagai cabang dan divisi yang diperlukan,” jelas Benjamin.

Tak hanya itu, Benjamin juga memaparkan strategi dan metodologi pendekatan audit dan hal lainnya yang berkaitan dengan tugas pemeriksaan eksternal IMO.

“SAI Ghana mengadopsi pendekatan audit berbasis risiko. Sedangkan metodologi audit yang diterapkan menggunakan gabungan audit keuangan dan kepatuhan sebagaimana ditentukan oleh Standar Audit INTOSAI GUID 5090 tentang Supplementary Guidance on the Audit of International Institutions,” ungkap Benjamin.

Standar tersebut, lanjutnya, menyatakan menyatakan bahwa perencanaan dan pelaksanaan audit keuangan dapat mengindikasikan area untuk audit kinerja dan/atau kepatuhan yang akan dipertimbangkan untuk audit berjalan atau audit mendatang. Dengan ini, pedoman untuk menentukan risiko dan materialitas untuk audit kepatuhan. Audit kinerja bisa mengacu pada ISSAI 3000 dan ISSAI 4000.

“Strategi audit dilakukan dengan memahami peraturan keuangan dan regulasi IMO dan lingkungannya serta memahami tujuan, proses operasional dan sistem pengendalian IMO,” tambah Benjamin.

Dirinya menjelaskan, dalam periode tinjauan audit SAI Ghana, terdapat perubahan signifikan berupa Council Resolutions yang menjadi perhatian.

Sedangkan dalam proses perencanaan audit awal, SAI Ghana bekerja sama dengan Focal Person IMO yaitu Head of Financial Service untuk meminta informasi awal, seperti draft laporan keuangan, untuk menyelesaikan strategi audit secara keseluruhan.

Benjamin menambahkan, adanya risiko audit dan fraud serta tindakan ilegal harus dilaporkan kepada Council.

“Jika terdapat fraud dan tindakan ilegal, akan di-review oleh auditor untuk ditindaklanjuti manajemen dan dilaporkan dalam laporan keuangan,” jelasnya.

Sumber:BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY