Segelintir Cerita dari Sanubari Fariz RM

0

Pelita.online – Fariz Roestam Moenaf adalah salah satu dari sedikit musisi legendaris Indonesia yang karya-karyanya masih mampu membius lintas generasi, puluhan tahun setelah karya itu dirilis.

Sakura contohnya. Digubah dan dibawakan oleh banyak musisi bertahun-tahun setelah dirilis Fariz pada 1980, lagu tersebut tetap bisa diterima bahkan oleh generasi milenial. Belum lagi soal lagu Barcelona.

Dua lagu itu adalah bukti nyata bakat Fariz RM yang langka. Sejak berkarier di industri musik pada usia 17 tahun hingga kini, Fariz tercatat telah membuat 1.768 lagu dan dua lagu itulah yang membesarkan nama Fariz RM.

“Barcelona adalah lagu pertama seumur hidup saya, yang berhasil ditulis tanpa menggunakan satu pun bantuan alat musik. Butuh waktu sekitar tiga hari untuk menuntaskannya seperti versi orisinal yang Anda kenal,” kata Fariz.

Dalam perbincangan panjang bersama CNNIndonesia.com, musisi kelahiran 5 Januari 1959 itu mengungkapkan banyak hal, mulai dari cara dia dididik oleh ibunya yang kental akan musik. Sampai-sampai, ia mampu melakukan perfect pitch, atau menebak nada tanpa memainkan atau melihat alat musik.

Namun ia bukan hanya diajarkan musik oleh ibunya. Sang ayah, Roestam Moenaf mengajarkan prinsip hidup yang penting: kejujuran. “Gua percaya jawaban apa pun dari gue enggak akan merusak popularitas,” kata Fariz.

Segelintir Cerita dari Sanubari Fariz RMFariz Roestam Moenaf adalah salah satu dari sedikit musisi legendaris Indonesia yang karya-karyanya masih mampu membius lintas generasi.

Keterbukaan itu juga datang kala Fariz mengisahkan soal pengalaman hidupnya yang pahit kala terjebak narkoba, hingga tiga kali. Fariz secara terbuka dan ringan mengakui banyak cerita yang tak tersorot media.

Akan tetapi, yang paling terpenting, Fariz mengaku kini hidupnya ringan tanpa dendam. Masa rehabilitasi yang ia jalani Agustus 2018 hingga Mei 2019 bukan hanya mengajarkan ia bebas dari narkoba, melainkan juga merehabilitasi kehidupannya.

Ia mengaku belajar menjadi orang yang lebih legawa, lebih tenang, tidak terburu-buru merespons sesuatu, dan tidak kompulsif.

“Gue bersyukur masih diberi kesempatan, 30 tahun hidup buat orang tua, 30 tahun buat keluarga. Masih cukupkah gue untuk membenahi diri agar bisa kembali pada yang Kuasa?” kata Fariz.

“Semua kesalahan yang lalu bisa gue perbaiki, cukupkah waktunya? itu pertanyaannya,” lanjutnya sembari tersenyum.

61 tahun perjalanan hidup Fariz RM, manis-pahit, ringan-berat, tawa-tangis, tak akan mungkin bisa dirangkai hanya salam sejumlah artikel atau video.

Namun kami membawakan sejumlah kisah berbeda dari hidup Fariz RM dalam liputan khusus legenda, Secita Cerita Fariz RM, tepat di hari ulang tahunnya.

Dari segelintir cerita hidup Fariz RM, ada banyak hal yang bisa dipahami. Salah satunya adalah ia kini menjalani hidup dengan semangat yang baru demi kedamaian jiwa, karena ia tahu menipu sanubari tidaklah semudah disangka. Selamat ulang tahun, Fariz RM!


Yakin akan cintamu yakinkan segalanya
Perlahan dan pasti daku
‘Kan melangkah menuju damai jiwa

[Fariz RM – Sakura, 1980]

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY