Pelita.Online, Solo – Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi terus memperkuat pengaruhnya di Kota Solo. Setelah mendirikan Kantor Pusat BPN pasangan nomor urut 2 di deket kediaman pribadi Presiden Jokowi di Sumber, kini BPN Prabowo-Sandi kembali mendirikan posko yang terletak berdampingan dengan outlet Markobar milik putra sulung Presiden Jokowi, Gibrang Rakabuming Raka di Solo.
Keberadaan posko yang memanfaatkan bagian depan bangunan Hotel Sanashtri itu mencolok karena terdapat baliho berukuran besar di depannya. Baliho itu bergambar foto Prabowo-Sandi di bagian tengah.
Sedangkan di sisi kanan terdapat foto Ketua BPN Prabowo-Sandi, Djoko Santoso dan di sisi kiri terdapat foto Ketua Alumni Sebelas Maret (Smart Padi), DR Muhammad Taufiq SH dan penasehat, Iskandar.
Posko yang beralamat di Jalan Sutowijoyo No 45 Penumping, Solo itu letaknya berdekatan dengan bangunan warung martabak manis Markobar milik putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka. Kedua bangunan itu hanya dipisahkan oleh bangunan ruko yang dulunya untuk biro agen penjualan tiket pesawat.
Baik letak posko maupun Markobar memang cukup strategis karena di seberang jalan atau bagian timurnya merupakan bangunan pusat perbelanjaan Solo Grand Mall. Tak pelak kawasan tersebut selalu ramai dan menjadi akses keluar masuk masyarakat yang akan berkunjung ke mall.
Ketua Umum Smart Padi, Muhammad Taufiq mengatakan, posko pemenangan yang terletak berdekatan dengan Markobar itu terdiri dari posko Djoko Santoso Center untuk Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi dan posko Alumni Sebelas Maret Prabowo-Sandi (Smart Padi).
“Ya, ada dua posko pemenangan untuk Prabowo-Sandi di bangunan hotel itu,” kata dia di Solo, Selasa, 15 Januari 2019.
Pemilihan posko yang memanfaatkan bangunan Hotel Sanashtri itu bukan tanpa sebab, karena secara letak memang sangat strategis, tepat di sebelah barat pusat perbelanjaan Solol Grand Mall (SGM). Hanya saja ketika disinggung mengenai keberadaan bangunan warung markobar milik Gibran Rakabuming raka yang berdekatan dengan posko, ia malah menjawab tidak menjadi poin pertimbangannya.
“Itu hanya kebetulan saja dan kita enggak ngreken Markobar. Jadi tidak ada pertimbangan dengan sebelahnya (Markobar). Yang menjadi pertimbangan itu milenial karena depannya menjadi keluar masuk yang berkunjung ke Solo Grand Mall,” ujarnya.
Liputan6.com
