Serangan Taliban di Kabul Lukai 50 Anak-anak

0

Pelita.online – Nyaris 100 orang mengalami luka-luka setelah Taliban meledakkan sebuah bom mobil di area perumahan militer dan gedung pemerintahan di Kabul, Afghanistan. Sedikitnya 50 korban luka di antaranya masih anak-anak.

Seperti dilansir AFP, Senin (1/7/2019), ledakan bom yang terjadi saat jam-jam sibuk di Kabul pada Senin (1/7) pagi memicu asap pekat ke udara dan mengguncang gedung-gedung yang berjarak 2 kilometer dari lokasi.

Ledakan bom mobil itu diikuti oleh penembakan oleh sekelompok pria bersenjata yang menyerbu salah satu gedung. Baku tembak sempat terjadi dengan pasukan khusus Afghanistan dan pria-pria bersenjata itu tak terhindarkan di wilayah Puli Mahmood Khan, Kabul.

Kementerian Kesehatan setempat menyebut sedikitnya satu orang tewas dan 93 orang lainnya luka-luka. Pernyataan Kementerian Pendidikan secara terpisah menyebut 50 korban luka-luka masih anak-anak. Kebanyakan dari mereka terluka akibat pecahan yang terhempas saat ledakan terjadi.

Kondisi anak-anak yang mengalami luka-luka dilaporkan stabil di rumah sakit setempat. Gambar yang beredar di media sosial menunjukkan anak-anak yang luka-luka masih memakai seragam sekolah dan tampak syok saat tiba di rumah sakit.

Dalam pernyataannya, Kementerian Pendidikan Afghanistan menyebut bahwa lima sekolah mengalami kerusakan akibat ledakan tersebut. “Meminta seluruh pihak yang terlibat pertempuran untuk menjamin keselamatan para siswa, guru, tenaga pendidik dan sekolah-sekolah,” imbau Kementerian Pendidikan.

Taliban dalam pernyataan terpisah mengklaim bertanggung jawab atas ledakan bom dan serangan bersenjata itu. Juru bicara Taliban, Zabiullah Mujahid, menyatakan kelompoknya menargetkan sebuah gedung milik Kementerian Pertahanan di area tersebut.

Otoritas setempat tidak mengonfirmasi target serangan Taliban. Namun juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Nasrat Rahimi, menyebut area tersebut diblokir oleh pasukan khusus yang ‘melumpuhkan’ para penyerang.

“Pasukan keamanan juga menyelamatkan 210 warga sipil dari gedung-gedung setempat,” sebut Rahimi.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY