Siswa SMA di Makassar Olah Miras Ballo Jadi Parfum dan Minuman Sehat

0

Pelita.online – Siswa SMAN 20 Makassar mengolah minuman keras (miras) tradisional asal Sulawesi Selatan (Sulsel) ballo menjadi parfum dan minuman yang mampu meningkatkan imun tubuh. Pengolahan ballo itu terinspirasi dari tingginya produksi ballo di sekitar sekolah mereka.

“Saya melihat lokasi Barombong (wilayah SMAN 20) ini tempat produksi ballo, banyak sekali. Kemudian setelah itu kami riset. Dari polsek ternyata tingkat kriminal disebabkan karena mabuk ballo itu banyak,” kata Kepala SMA Negeri 20 Makassar Mirdan Midding, Rabu (14/10/2020).

Dalam proses pengolahan ballo, SMAN 20 Makassar memberdayakan anggota OSIS untuk berkolaborasi dengan mahasiswa KKN Terpadu Universitas Negeri Makassar. Tim kemudian melakukan penelitian dengan melihat bahan yang terkandung dalam minuman ballo hingga akhirnya diolah menjadi parfum dan minuman kesehatan.

“Kami berkesimpulan, kami seminarkan, minta pandangan kepada ahli kimia. Itu ternyata zat yang terkandung di ballo itu zat kekal atau etanol dan aman dikonsumsi. Kecuali yang sudah fermentasi, itu memabukkan. Kalau untuk minuman yang segar itu ballo yang masih baru, yang belum terfermentasi sehingga sangat aman untuk dikonsumsi,” jelasnya.

Sementara itu, mahasiswa KKN Terpadu Universitas Negeri Makassar (UNM), Hajrah Sanih, mengatakan pihaknya membuat minuman keras ballo menjadi parfum dengan minuman antibodi menggunakan bahan khusus. Untuk minuman antibodi, miras ballo dimasak hingga mendidih dan dicampur gula are serta jahe yang sudah dihaluskan.

“Bahan ballo itu yang manis dan sudah yang difermentasi itu biasa dikonsumsi masyarakat daerah sini yang berlebihan dan menghasilkan sehingga meningkatkan data kriminal di Polsek,” tuturnya.

“Untuk bahannya untuk minuman antibodinya kami menggunakan ballo yang belum difermentasi yang masih manis, lalu kita campur dengan gula aren atau gula merah, lalu diberi jahe dan jahe itu memiliki zat yang di mana dapat menetralkan, yang bisa menghancurkan lendir yang ada di tenggorokan, seperti dahak, dan dapat meningkatkan imun kita,” lanjutnya.

Jeje–sapaan akrabnya–mengatakan, untuk membuat parfum, ia memasak minuman ballo hingga mendidih, uap minuman keras ini kemudian diambil dan dibawa ke lab kimia untuk dicampur kembali hingga menjadi parfum.

“Kami menyarankan, ketika yang membuatnya terinspirasi, dari kami untuk mengkonsumsinya pada sangat hangat-hangatnya. Dan pembuatan parfum di sini, yang sudah difermentasi, kita masak dulu, diambil uapnya, kemudian uapnya ada zat kekalnya pada saat itu. Zat kekalnya itulah yang dibawakan untuk dicampurkan bahan-bahan kimia yang lain. Dapat diurai dan dicampurkan dengan bibit bibit parfum sesuai rasa,” terangnya.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY