Soal Bomber Milenial, Bamsoet: Lampu Merah bagi Masa Depan Bangsa

0

Pelita.online – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi Densus 88 Polri yang telah mengamankan empat terduga teroris di Cikarang, Kabupaten Bekasi dan di Condet, Jakarta Timur. Adapun empat orang tersebut disebut terafiliasi kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Terkait hal ini, Bamsoet pun mengimbau agar Polri bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan pihak lainnya dapat terus mewaspadai dan mencegah kemungkinan teror di berbagai daerah.

“Terlebih sebentar lagi umat Islam maupun umat Kristiani akan menghadapi dua peristiwa besar, yakni Ramadhan dan Paskah. Jangan sampai kejadian teror seperti di Makassar terulang kembali. Selain mengganggu kekhusukan beribadah, juga sangat mengganggu kedamaian, persatuan, dan kesatuan bangsa,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Rabu (31/3/2021).

Menurut Bamsoet, tindakan teror dengan motif apapun tak dibenarkan oleh ajaran agama manapun. Ia menegaskan tindakan teror merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan pencegahannya harus melibatkan seluruh elemen, termasuk para tokoh dan pemuka agama.

“Masyarakat harus aktif melaporkan berbagai dugaan kegiatan kelompok masyarakat yang mencurigakan kepada aparat kepolisian. Karena pada dasarnya, masyarakat lah yang lebih mengetahui kondisi di lingkungan sekitar mereka. Dari laporan masyarakat, Polri bisa menindaklanjutinya sesuai ketentuan UU Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme,” jelasnya.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini juga mengecam tindakan teror yang melibatkan remaja seperti yang terjadi di depan Gereja Katedral di Makassar beberapa hari lalu. Menurut BNPT, pelaku teror diduga merupakan anak muda berusia 26 tahun.

“Terpaparnya kalangan milenial dengan kelompok teroris merupakan lampu merah bagi masa depan bangsa. Jika tidak segera diantisipasi, bisa merugikan bangsa Indonesia yang saat ini sedang menghadapi bonus demografi penduduk,” tegasnya.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menambahkan bangsa Indonesia sejatinya memiliki empat kekuatan utama. Keempatnya pun dirangkum dalam Empat Pilar MPR, yakni Pancasila sebagai dasar negara, landasan ideologi, falsafah, etika moral serta alat pemersatu bangsa; Undang-Undang Dasar Negara Republik Tahun 1945 sebagai landasan konstitusional; Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai konsensus bentuk kedaulatan negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara, pemersatu kemajemukan bangsa.

Oleh karena itu, MPR akan terus melakukan sosialisasi agar generasi muda dapat terhindar dari pengaruh ekstremisme dan radikalisme.

“MPR RI sesuai tugas dan fungsinya akan semakin memasifkan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI tersebut kepada berbagai kalangan muda bangsa. Sehingga generasi penerus bangsa bisa kebal terhadap serangan virus ekstremisme dan radikalisme,” pungkasnya.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY