Sumowono, Kopi Asal Jateng yang Hits di Zaman Penjajahan Belanda

0

Pelita.online – Cita rasa kopi Sumowono, Semarang, Jawa Tengah (Jateng) pernah terkenal pada masa kolonial Belanda. Namun seiring menjamurnya produksi di berbagai wilayah, pamor kopi ini pun mulai redup.

Demi mengembalikan kejayaan kopi Sumowono, Giyono bersama beberapa teman pencinta kopi mendirikan Asosiasi Kopi Asli Sumowono (Askas). Menurut Giyono, Askas tak hanya memperhatikan pemasaran. Bersama kelompok tani, mereka akan melakukan edukasi cara bercocok tanam dan pengolahan kopi.

Giyono memastikan produk yang mereka hasilkan menggunaan pupuk nonpestisida, bukan kopi yang dipetik hijau, serta biji kopi yang higienis. Sehingga, mutu biji kopi benar-benar terjaga.

Penjualan kopi pun sudah merambah ke beberapa kota di Jateng. Sementara di luar Jawa, ada Sumatera dan Kalimantan yang sudah jadi langganan kopi Sumowono.

“Selama ini penjualan dilakukan secara langsung ke beberapa kafe di Kabupaten Semarang, Yogyakarta, Magelang dan Purwodadi. Sedangkan secara online, pesanan kerap datang dari pembeli di Sumatera hingga Kalimantan,” kata Giyono di acara Sumowono Ngopi Bareng, di halaman Kantor Kecamatan Sumowono, Selasa (11/2/2020).

Saat ini kopi Sumowono yang sudah diolah dalam bentuk bubuk, beredar di pasaran dengan berbagai merek. Seperti, kopi Lempuyangan, Esensa, Jlegong, Sukorini, Candisongo, Gumukdali dan Biyung. Dia berharap jalinan kerja sama pengusaha kopi dalam kelompok Askas akan dapat menciptakan satu produk kopi asli Sumowono yang memiliki cita rasa khas.

“Ada sekitar 10 merek produk kopi Sumowono yang beredar di pasaran saat ini. Nantinya, hanya ada satu merek Askas yang mewakili cita rasa tinggi kopi dari wilayah kami,” katanya.

Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Pangan Kabupaten Semarang Wigati Sunu meminta para pengusaha kopi Sumowono membentuk korporasi guna membuka pasar yang lebih luas. Dia mencontohkan produk kopi Gunung Kelir Kecamatan Jambu yang menembus pasar ekspor hingga Timur Tengah dan Eropa.

“Kabupaten Semarang adalah salah satu sentra kopi terbaik di Jawa Tengah. Perlu kerja sama antara petani dan pengusaha lokal agar bisa berkomunikasi bisnis dengan para eksportir,” ujar Wigati Sunu.

Sunu menjelaskan, saat ini minum kopi menjadi trend di kalangan generasi muda. Terbukti dengan adanya puluhan barista atau penyaji kopi dari kalangan anak muda. Menurutnya kondisi ini menjadi peluang pasar untuk produk kopi unggulan.

 

Sumber : iNews.id

LEAVE A REPLY