Survei Cagub DKI: Anies Teratas, Risma dan BTP di Belakangnya

0

pelita.online-Lembaga Media Survei Nasional (Median) melakukan survei terhadap potensi figur atau tokoh yang bakal menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta saat ini. Survei dilakukan terhadap warga DKI Jakarta yang miliki hak pilih, pada 31 Januari hingga 3 Februari 2021 dengan sampel sebanyak 400 responden.

“Dari hasil survei, jika diajukan pertanyaan terbuka secara spontan tanpa menunjuk nama gubernur atau top of mind gubernur DKI Jakarta, maka 40,5% responden memilih Anies Baswedan, disusul 16,5% responden memilih Tri Rismaharini, dan 8,5% responden memilih Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok,” ujar Direktur Riset Media Ade Irfan Abdurahman dalam konferensi pers secara virtual, Senin (15/2/2021).

Kemudian diikuti oleh delapan nama lain Sandiaga Uno dipilih oleh 3,0% responden, Ridwan Kamil (0,5%), Djarot Saiful Hidayat (0,5%), Triwisaksana (0,5%), Prasetyo Edi Marsudi (0,5%), Baim Wong (0,5%), Ahmad Riza Patria (0,5%), dan Abraham Lunggana atau Lulung (0,5%). Namun, yang belum menentukan pilihan ketika ditanya gubernur pilihannya saat survei dilakukan mencapai 28,0%.

Begitu juga, kata Ade, pertanyaan terbuka secara spontan tanpa menunjukkan nama wakil Gubernur, maka pilihan terbanyak didapatkan oleh Sandiaga Uno, Ahmad Riza Patria, dan Risma. Sebanyak 14,5% responden memilih Sandiaga Uno sebagai wakil gubernur DKI Jakarta, disusul Ahmad Riza Patria (13,0%) dan Risma (3,5%).

Berikutnya, diikuti oleh Djarot Saiful Hidayat (3,5%), Ganjar Pranowo (2,0%), Abraham Lunggana (1,5%), Raffi Ahmad (1,0%), Gatot Nurmantyo (1,0%), Ahok (1,0%), Ridwan Kamil (0,5%) dan Giring Ganesha (0,5%).

“Namun, responden yang belum menentukan pilihan masih banyak, yakni 58,0 %,” tutur Ade.

Diketahui, Median melakukan survei face to face interview terhadap warga DKI Jakarta yang memiliki hak pilih dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Jumlah sampel sebanyak 400 responden, dengan margin of error sebesar +/- 4,9 % pada tingkat kepercayaan 95%. Sampel dipilih secara random dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi dan gender. Quality control dilakukan terhadap 20% sampel yang ada.

“Hasil survei menunjukkan dinamika politik yang terjadi selama masa pengambilan data. Survei ini juga mencoba memahami perilaku dan motif pemilih dalam menjatuhkan pilihannya, serta memahami evaluasi publik atas kinerja pemerintahan provinsi DKI Jakarta,” pungkas Ade.

Sumber: BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY