Temui Menpora, PBSI Minta Maaf Atas Kegagalan Piala Sudirman

0
PBSI Bertemu Kemenpora./ Sumber foto: Detiksport/Rengga Sancaya).

JAKARTA, Pelita.Online – Setelah tertunda, PP PBSI akhirnya bertemu Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk mengevaluasi prestasi bulutangkis usai gagal di Piala Sudirman.

Pertemuan berlangsung pukul 13.00 WIB di Lantai 10 Kantor Kemenpora Senayan, Senin (5/6/2017). Menpora Imam Nahrawi langsung memimpin rapat yang dihadiri oleh Sekretaris Jenderal PBSI Achmad Budiharto, Kepala bidang Pembinaan Prestasi Olahraga Susy Susanti, Wakil Ketua KONI Suwarno, Ketua Satlak Prima Achmad Soetjipto, serta pejabat Kemenpora lainnya.

Dalam rapat yang berlangsung kurang lebih 90 menit itu, PBSI diwakili Budiharto menjelaskan bahwa sesungguhnya mereka telah melakukan persiapan secara maksimal layaknya event-event internasional lainnya, termasuk Piala Sudirman karena ingin meraih prestasi di sana.

Seperti diketahui, Indonesia gagal melangkah dari fase grup piala Sudirman untuk pertama kalinya dalam sejarah, karena kalah bersaing dengan India serta Denmark.

“Hari ini telah dilaksanakan pertemuan PBSI, Menpora, dan KONI. Intinya pemerintah dan jajaran ingin mendapat penjelasan yang terjadi di Sudirman Cup kemarin,” kata Budiharto dalam jumpa pers.

“Pada pertemuan tadi, kami sudah beri penjelasan mengenai situasi dan kendala yang ada. Memang hasil tidak sesuai harapan kami dan masyarakat, karena itu dari kesempatan ini kami mohon maaf atas kegagalan kemarin,” sambungnya.

“Semoga hasil di Sudirman Cup mendapat pembelajaran yang baik. Ke depan ada Kejuaraan Dunia dan SEA Games 2017 dan menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Di mana pastinya kami jadi tumpuan dan harapan sehingga ini menjadi tolak ukur buat ke depannya.”

“Setelah gagal kemarin tentu kami tak ingin gagal lagi untuk ke depan apalagi event yang mewakili negara. Kami sudah berikan satu prioritas yang mana, seperti Kejuaraan Dunia dan SEA Games,” paparnya.

Sementara itu, Ketua Kasatlak Prima Achmad Soetjipto mengatakan jika PBSI telah melakukan tugasnya sebaik mungkin. Yang perlu diperbaiki lagi adalah para stakeholder harus saling berkoordinasi dan berkomunikasi dengan baik.

“PBSI sudah melakukan yang terbaik dan sudah mengevaluasi tinggal bagaimana kita membuat rekayasa agar gap atau kendala-kendala kesenjangan yang selama ini melebar di segala aspek bisa diperpendek,” kata Achmad.

Selain itu, dalam dialog tersebut baik PBSI, Kemenpora, dan Satlak Prima, serta KONI Pusat mencoba mencari solusi untuk kepentingan PBSI di masa mendatang.

“Seperti misalnya tawaran Kemenpora terhadap penggunaan sport science yang ada di Kemenpora, demikian pula tawaran Prima untuk pendampingan baik fisik maupun psikologis serta minimalisasi tingkat cedera yang signifikan,” ungkap Sekretaris Menpora, Gatot S. Dewa Broto.

Republika.co.id

LEAVE A REPLY