Tendang Polisi dari Motor, Buronan di Makassar Ditembak Mati

0

Pelita.online – Polisi menembak mati rampok buron, MY alias D, setelah melawan dan berusaha kabur saat diamankan. MY merupakan buron kasus pencurian dengan kekerasan, penganiayaan hingga pembobolan sejumlah masjid di Makassar.

“Tersangka mencoba melarikan diri dari kawalan petugas dengan cara pelaku mendorong dan menendang anggota sehingga terjatuh dari sepeda motor. (Petugas) memberikan tembakan peringatan ke udara sebanyak tiga kali namun pelaku tidak mengindahkan, bahkan tersangka berusaha melakukan perlawanan ketika akan ditangkap kembali,” kata Kanit Timsus Polda Sulsel, Ipda Artenius, di Makassar, Selasa (9/7/2019).

“Anggota melakukan tindakan tegas terukur dengan cara melumpuhkan tersangka menembak di bagian sebelah kanan namun pelaku masih melakukan perlawanan terhadap anggota dan melumpuhkan pelaku di bagian dada sebelah kiri sebanyak satu kali,” imbuh dia.

Penangkapan ini dilakukan timsus Polda Sulsel bersama Polsek Rappocini Kota Makassar. Polisi yang melakukan penyelidikan berhasil mengamankan pelaku di Jalan Metro Tanjung Bunga, Selasa (9/7) sekitar pukul 00.00 Wita.

“Mendapatkan informasi tentang keberadaan tersangka selanjutnya anggota menuju ke tempat yang dimaksud dan berhasil mengamankan pelaku D di Jalan Metro Tanjung Bunga, Kota Makassar yang kebetulan pada saat itu tersangka bersama temannya melakukan balapan liar,” jelasnya.

Pelaku merupakan daftar pencarian orang dan telah keluar masuk penjara dalam kasus yang sama. Pelaku dikenal sadis dan tak segan melukai korbannya jika melawan saat menjalankan aksinya.

“Tersangka dalam melakukan aksinya tidak segan melukai dan melakukan penganiayaan terhadap korbannya. Tersangka juga kerap kali melakukan pencurian barang jemaah di beberapa masjid di wilayah hukum Polrestabes Makassar dan terekam CCTV yang berada di masjid,” tegasnya.

Selain pelaku, polisi juga berhasil mengamankan 4 unit sepeda motor hasil curian dan 1 HP. Polisi menyebut MY alias D merupakan DPO dan menyebut aksi pelaku dilakukan di 16 tempat di Makassar. Dia menjalankan aksinya sejak Maret 2019 sebelum ditembak mati pagi tadi.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY