Turap di Sungai Cibeet Bakal Dibongkar

0

Pelita.online – Sejumlah warga Desa Mekarmulya, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang, Jawa Barat, resah dengan pemasangan dinding turap dan pengurukan tanah di tengah Sungai Cibeet. Pengurukan itu dilakukan pengusaha yang ingin membuat water park di Kampung Ciranggon RT 1, RW 1, Desa Cipayung, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi.

Pantauan di lokasi, turap itu tersambung dengan benteng water park di tepi Sungai Cibeet. Nampak sejumlah pekerja sedang membangun tembok di kolam renang tersebut. Di atasnya terlihat wahana berupa perosotan.

Di dalam benteng pula, tampak palu berat otomatis sedang menanam tiang pancang. Tak jauh dari sana, terlihat spanduk dengan tulisan ‘Dwi Sari Water Park’. “Proyek ini sudah dimulai sejak pertengahan tahun lalu,” kata Indra (22), warga Kampung Leuwi Sisir, Desa Mekarmulya, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang kepada detik, Sabtu (25/1/2020).

Indra mengaku melihat pemasangan beton dan turap itu di seberang sungai. Pemuda kelahiran Karawang ini mengaku khawatir dengan turap tersebut. Sebab Sungai Cibeet menjadi lebih sempit.

“Sungainya jadi lebih menyempit. Sejak dibangun turap banjir di desa kami makin meluas. Tadinya banjir tidak terlalu parah. Mungkin karena ada pembangunan ini, banjir makin besar,” kata Indra.

Ia berharap ada solusi terkait penyempitan Sungai Cibeet tersebut. Sebab ia tak ingin desanya diterjang banjir lebih parah. “Kalau kami sih ingin yang terbaik. Ditindak saja, biar kalau banjir tak makin parah. Biar sama-sama enak, dia enak, warga enak,” tutur Indra.

Pemerintah Desa Mekarmulya telah melaporkan pembangunan turap tersebut ke BPBD Karawang. Sebab, penyempitan sungai jelas berpotensi menambah kerawanan banjir.

“Penyempitan sungai jelas terjadi. Kami sangat khawatir banjir terus menghantui warga kami,” ujar Kepala Desa Mekarmulya Dalim Rudyansah kepada wartawan.

Pemkab Karawang berkoordinasi dengan berbagai pihak menyikapi penurapan tersebut. Selain BBWS, penyempitan sungai Cibeet akibat diturap juga menyita perhatian Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR).

“Pihak Kementerian ATR akan meninjau lokasi hari Senin. Sebagai tindak lanjut , pihak pengembang dan pihak pemerintah setempat diundang untuk proses pembongkaran bangunan tersebut,” tutur Acep.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY