Pelita.online – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan rute uji coba kereta ringan (light rail transit/LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) akan diperpanjang dari Cibubur ke Cililitan. Saat ini, uji coba dilakukan untuk rute Cibubur-Ciracas sepanjang 5,5 kilometer (Km).
Uji coba LRT Jabodebek sudah dimulai sejak awal Oktober. Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan dalam uji coba tahap awal, tidak ditemui kendala dalam uji coba transportasi massa itu.
“Kami mau speed up dan testingnya lebih panjang supaya nanti kelihatan ada isu apa tidak,” katanya, Jumat (13/12).
Tiko, sapaan akrabnya, bilang uji coba LRT membutuhkan tanjakan dan tikungan untuk memastikan standar kenyamanan dan performa operasional LRT.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasi II PT Adhi Karya (Persero) Tbk Pundjung Setya Brata menjelaskan alasan perpanjangan rute uji coba LRT lantaran jalur uji coba saat ini relatif lurus.
Ia menuturkan belum ada tikungan dan tanjakan cukup signifikan pada jalur Cibubur-Ciracas. “Nah, untuk mencapai itu kami harus extend (tambah) sampai ke Cililitan. Di jalur itu ada tikungan di atas Kampung Rambutan dan ada turunan selepas dari Taman Mini,” imbuhnya.
Saat ini, pembangunan konstruksi LRT Jabodebek telah mencapai 68 persen. Targetnya, LRT Jabodebek dapat beroperasi secara komersial pada 2021. Salah satu kendala pembangunan konstruksi adalah pembebasan lahan untuk depo di Bekasi Timur.
Namun, berdasarkan data dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), pembebasan lahan tersebut hampir rampung, yakni mencapai 99,8 persen.
“Sisa yang belum menyambung tinggal yang di depannya Mampang. Nah, Mampang itu Januari sudah menyambung semua, sehingga sudah lunas semua,” ucapnya.
Sebagai informasi, proyek LRT Jabodebek telah berjalan sejak 2015 lalu dengan nilai investasi mencapai Rp29,9 triliun. LRT Jabodebek terdiri dari tiga lintas, yakni lintas Cawang-Cibubur, Cawang-Dukuh Atas, dan Cawang-Bekasi Timur.
Sumber : cnnindonesia.com
