UNWTO: Kedatangan Turis Internasional Anjlok 72%

0
(FILES) In this file photo taken on April 08, 2020 People wearing protective clothing and masks arrive at Hankou Railway Station in Wuhan, to board one of the first trains leaving the city in China's central Hubei province early on April 8, 2020. - the Guardian picture desk has chosen the AFP photojournalist Hector Retamal as agency photographer of the year 2020 for his coverage of the novel coronavirus Covid-19 pandemic in Wuhan, China. (Photo by Hector RETAMAL / AFP)

Pelita.online – rganisasi Pariwisata Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO) melaporkan pada Kamis (17/12) bahwa kedatangan turis internasional anjlok 72% selama sepuluh bulan pertama tahun 2020 karena pandemi virus corona atau Covid-19.

Menurut UNWTO, pembatasan perjalanan, kepercayaan konsumen yang rendah dan perjuangan global untuk menahan penyebaran rata-rata Covid-19 telah menjadikan 2020 sebagai tahun terburuk dalam catatan untuk jumlah pelancong internasional.

Dalam 10 bulan pertama, destinasi global menerima 900 juta lebih sedikit turis internasional dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019. Kondisi ini mewakili kerugian sebesar US$ 935 miliar (Rp 13.194 triliun) untuk sektor tersebut atau 10 kali lebih banyak daripada krisis ekonomi 2009.

Sekretaris Jenderal UNWTO Zurab Pololikashvili mengatakan meskipun berita tentang vaksin telah meningkatkan kepercayaan wisatawan, jalan menuju pemulihan masih panjang.

“Kita harus melipatgandakan upaya kita untuk membuka perbatasan dengan aman sambil mendukung pekerjaan dan bisnis pariwisata,” kata Pololikashvili.

UNWTO memperkirakan pada akhir tahun, jumlah wisatawan dunia akan turun ke level sekitar 30 tahun yang lalu, mengakibatkan kerugian sekitar US$ 1,1 triliun (Rp15.522 triliun) untuk sektor tersebut.

“Pendekatan terkoordinasi untuk meredakan dan mencabut pembatasan perjalanan sangat penting, asalkan aman untuk dilakukan,” kata Pololikashvili, sambil menjelaskan pentingnya memiliki aturan yang jelas dan konsisten di seluruh negara.

Badan PBB memperkirakan bahwa pariwisata akan mulai pulih pada paruh kedua 2021. Tetapi pemulihan itu bisa memakan waktu antara dua setengah hingga empat tahun untuk kembali ke level 2019.

Sumber:Suara Pembaruan

LEAVE A REPLY