Pelita.online – Militer Amerika Serikat (AS) kembali menguji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) bernama Minuteman III. Rudal tersebut dilepaskan dari sebuah pangkalan di California melintasi Samudra Pasifik.
Seperti dilansir AFP, Rabu (2/10/9/2019), rudal tersebut diluncurkan dari Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg. Komando Serangan Global Angkatan Udara AS menyatakan rudal tersebut menempuh jarak 4.200 mil (6.750 km) melintasi Samudra Pasifik ke Atol Kwajalein di Kepulauan Marshall.
“Tes ini menunjukkan bahwa pencegah nuklir Amerika Serikat kuat, fleksibel, siap dan dirancang secara tepat untuk mencegah ancaman abad kedua puluh satu dan meyakinkan sekutu kita,” katanya.
“Peluncuran tes bukan tanggapan atau reaksi terhadap peristiwa dunia atau ketegangan regional,” tambahnya.
AS telah menghabiskan waktu puluhan tahun dan miliaran dolar untuk mengembangkan teknologi untuk menghentikan rudal balistik yang masuk. Pengambangan teknologi ini merupakan upaya meningkatkan kesiapan menghadapi ancaman yang semakin meningkat.
Korea Utara menjadi peserta terbaru ke klub ICBM pada 2017 ketika menguji Hwasong-15, yang menurut para analis mampu menjangkau seluruh daratan AS.
Korea Utara pada hari Rabu menembakkan “proyektil” tak dikenal ke laut. Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan tindakan Korea Utara mengisyaratkan dimulainya kembali perundingan nuklir dengan AS.
Wakil Menteri Luar Negeri Utara Choe Son Hui “kontak awal” akan dilakukan pada Jumat dan negosiasi dilakukan pada hari berikutnya, seperti disampaikan Kantor Berita Pusat resmi Korea.
Sementara itu, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Morgan Ortagus kemudian mengkonfirmasi perundingan, yang katanya akan terjadi “dalam minggu depan”.
Sumber : Detik.com
