Warga Buddha di Aceh Kecam Aksi Militer Myanmar Terhadap Rohingnya

0
Gambar ilustrasi

Jakarta, Pelita. Online – Warga Buddha di Lhokseumawe Aceh mengecam keras tragedi kemanusiaan yang terjadi di Rakhine, Myanmar. Mereka menilai pembantaian yang dilakukan terhadap etnis minoritas beragama Islam tersebut jauh dari nilai-nilai kebaikan yang diajarkan Buddha.

“Kami turut prihatin dengan kondisi saat ini bagi warga etnis Rohingya di Myanmar. Kami menyesalkan sekaligus mengutuk perbuatan junta militer Myanmar yang berani melakukan perbuatan keji seperti itu sesama manusia, ” kata Ketua Yayasan Vihara Buddha Tirta Lhokseumawe, Eddy kepada wartawan, Selasa (5/9/2017).

Dia menyebutkan 600 lebih penganut Buddha di kawasan Lhokseumawe dan Aceh Utara sudah menyatakan sikap mengutuk perbuatan yang mendukung kekejaman militer Myanmar.

Perlakuan militer Myanmar harus segera dihentikan karena tidak berperikemanusiaan dan telah melanggar HAM. Dengan sikap mereka demikian, dapat merusak hubungan baik antara Umat Buddha dan Islam di negara lain terutama Indonesia.

“Kami mengecam dan juga mengklarifikasi bahwa Buddha di Lhokseumawe tidak ada hubungan serta kaitan dengan Buddha di Myanmar,” sebut Eddy.

Buddha mengajarkan nilai toleransi. Oleh sebab itu warga keturunan Tionghoa sekaligus Buddha di Lhokseumawe dan Aceh Utara mendesak aksi terkutuk itu segera dihentikan.

“Kami sadar hari ini kami hidup berdampingan dengan masyarakat Aceh yang mayoritas Muslim, tidak ada pertikaian, kami hidup berdampingan saling menghargai satu sama lain, dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian dalam bermasyarakat,” sebut Eddy.

Selain melakukan aksi kecam terhadap junta militer Myanmar, warga keturunan di Lhokseumawe terus melakukan berbagai kegiatan sosial masyarakat. Mereka berharap dukungan terus mengalir kepada etnis Rohingya di Myanmar dan kondisi di negara bagian Rakhine pulih sehingga kehidupan kaum minoritas di sana lancar kembali.

Detik.com

LEAVE A REPLY