WHO: Dunia Harus Siap Hadapi Pandemi Virus Korona

0

Pelita.online – Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyatakan dunia harus berbuat lebih banyak untuk mempersiapkan kemungkinan pandemi virus korona.

WHO menyebut, masih terlalu dini menyebut wabah ini sebagai pandemi, tetapi meminta negara-negara harus berada dalam fase siap siaga.

Pandemi merupakan kondisi ketika penyakit menular menyebar dengan mudah dari satu orang ke orang lainnya di berbagai bagian dunia.

Kasus virus korona, yang menyebabkan penyakit pernapasan Covid-19, terus muncul, hingga ke sejumlah negara seperti Korea Selatan, Italia, dan Iran yang menyebabkan kekhawatiran banyak pihak.

Namun, sebagian besar infeksi berada di China, sumber asli virus, di mana lebih dari 77.000 orang terinfeksi dan lebih dari 2.600 meninggal.

Lebih dari 1.200 kasus dikonfirmasi di sekitar 30 negara lain dan ada lebih dari 20 kematian.

Italia melaporkan empat kematian lagi pada Senin (24/2/2020), sehingga totalnya menjadi tujuh orang.

Pasar saham di seluruh dunia mengalami penurunan tajam karena kekhawatiran tentang dampak ekonomi dari virus tersebut.

China menyatakan menunda pertemuan tahunan Kongres Rakyat Nasional bulan depan, untuk melanjutkan upaya melawan virus korona. Badan itu, yang menyetujui keputusan yang dibuat oleh Partai Komunis, rutin bertemu setiap tahun sejak 1978.

Angka kematian orang yang terinfeksi Covid-19 kini tampaknya berada di antara 1 hingga 2 persen, meskipun WHO memperingatkan bahwa angka kematian belum diketahui.

Pada Senin (24/2/2020), Irak, Afghanistan, Kuwait, Oman, dan Bahrain melaporkan kasus pertama mereka, semuanya melibatkan orang-orang yang datang dari Iran.

Pejabat di Bahrain mengatakan pasien yang terinfeksi adalah sopir bus sekolah, dan beberapa sekolah telah ditutup akibat itu.

Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, jumlah kasus baru dalam beberapa hari terakhir di Iran, Italia, dan Korea Selatan sangat memprihatinkan.

Namun dia menyebut: “Untuk saat ini, kami tidak melihat penyebaran global dari virus ini dan kami tidak menyaksikan penyakit parah atau kematian dalam skala besar.”

“Apakah virus ini memiliki potensi pandemi? Tentu saja ya. ​​Apakah kita sudah sampai pada tahap itu? Dari penilaian kami, belum,” kata dia, seperti dilaporkan BBC, Selasa (25/2/2020).

“Pesan utama yang memberi semua negara harapan, keberanian, dan kepercayaan diri adalah pengetahuan bahwa virus ini dapat dibendung, memang ada banyak negara yang telah melakukan hal itu,” kata Tedros.

“Menggunakan kata ‘pandemi’ sekarang tidaklah sesuai dengan fakta, tetapi tentu saja dapat menyebabkan ketakutan.”

Tetapi Mike Ryan, kepala program kedaruratan kesehatan WHO, mengatakan sekaranglah saatnya untuk melakukan semua yang akan bisa dilakukan untuk mempersiapkan pandemi.

Apakah virus korona adalah pandemi? Untuk saat ini WHO menyatakan tidak. WHO berpendapat jumlah negara dengan wabah, keparahan penyakit, dan dampaknya terhadap masyarakat belum mencapai tingkat pandemi.

Tetapi beberapa ilmuwan berpikir kita sudah ada di tahap pandemi, sementara pengamat yang lain mengatakan kita tengah berada di puncak.

Lonjakan kasus di Korea Selatan dan kematian di Iran dan Italia menimbulkan keprihatinan selama beberapa hari terakhir.

Kematian menunjukkan ada jauh lebih banyak kasus di kedua negara itu daripada yang dilaporkan dan bahwa virus sudah ada di sana selama beberapa waktu.

Tetapi pada akhirnya ‘pandemi’ hanyalah -kata- tidak akan menghasilkan lebih banyak uang atau memberi WHO kekuatan baru.

WHO mengeluarkan peringatan tertinggi yang dapat dilakukannya, dengan menyatakan virus tersebut sebagai kondisi darurat global.

 

Sumber : iNews.id

LEAVE A REPLY