Wiku Sebut PPKM Mikro Berdampak Positif di 3 Provinsi

0
Anggota Satpol PP Kota Bogor menghukum warga yang tidak memakai masker saat razia penegakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di jalan Bogor Nirwana Residence (BNR), Mulyaharja, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (15/2/2021). Razia penegakan protokol kesehatan di tempat umum tersebut untuk meningkatkan kedisiplinan masyarakat, membatasi mobilitas dan kerumunan dalam rangka menekan angka penularan kasus positif COVID-19 di Kota Bogor. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/hp.

Pelita.online – Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, dalam penilaian penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) ada tiga indikator yaitu penambahan kasus positif, sembuh, dan angka meninggal mingguan.

Wiku menyebutkan, berdasarkan hasil evaluasi terhadap penerapan PPKM di tiga provinsi yakni Sumatera Utara, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Timur selama dua minggu ini menunjukan perkembangan terbaik terhadap tiga indikator tersebut. Yakni, kasus positif dan kematian baru mengalami penurunan selama dua minggu terakhir. Begitupun dengan angka kesembuhan baru, mengalami kenaikan selama dua minggu pelaksanaan PPKM.

“Hal ini menunjukkan bahwa pada ketiga daerah ini hanya butuh waktu dua minggu untuk melihat dampak dari perkembangan kasus Covid-19 khususnya untuk tiga indikator ini,” kata Wiku saat konferensi pers secara daring tentang perkembangan penanganan Covid-19 pada Kamis (25/3/2021).

Wiku menjelaskan, hal ini dapat tercapai karena penerapan kebijakan yang dilakukan di tahap awal ini selama selama dua minggu pertama dilaksanakan dengan baik dan serius, sehingga berdampak secara menyeluruh pada tiga indikator sekaligus. Dimana biasanya, perkembangan pada suatu daerah yang menerapkan kebijakan PPKM, tidak sekaligus menunjukkan perbaikan pada tiga indikator penilaian.

Kendati demikian, lanjut Wiku, perlu menjadi catatan, bahwa dampak dari penerapan kebijakan memang bervariasi pada setiap wilayah, tergantung jumlah kasus Covid-19 di wilayah tersebut, jumlah penduduk, karakteristik wilayah dan pendekatan yang diterapkan di wilayahnya masing-masing.

“Pada prinsip penilaian PPKM adalah pelibatan seluruh unsur masyarakat pada tingkat terkecil yang tentunya diiringi kolaborasi dan koordinasi yang baik,” ucap dia.

Selanjutnya, Wiku menyebutkan, PPKM Mikro juga mengedepankan kearifan lokal dan pemanfaatan keunikan, serta kearifan lokal dalam mencari solusi untuk meningkatkan kualitas penanganan Covid-19 di wilayahnya masing-masing.

Oleh karena itu, Wiku berharap dengan pembelajaran ini, bagi provinsi-provinsi yang masih mengalami perkembangan ke arah yang kurang diharapkan, dapat belajar dari ketiga provinsi ini. PPKM Mikro dapat mencegah suatu daerah yang belum parah untuk menjadi parah.

“Melindungi masyarakat salah satunya bisa melalui kebijakan ini, karena terbukti efektif. Tentunya seluruh provinsi di Indonesia harus saling mendukung, sehingga dapat terwujud perbaikan secara kolektif hingga mampu meningkatkan penanganan Covid-19 secara signifikan di tingkat nasional,” ucap dia.

Sumber: BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY