6 Efek Tak Terduga Sering Stres: Perut Mulas dan Rambut Rontok

0
Sumber foto : Lewatmana

JAKARTA, Pelita.Online Stres dapat dialami oleh siapa saja dan bisa berdampak pada kondisi tubuh seseorang. Tak hanya berpengaruh pada mental, stres juga mempengaruhi kesehatan fisik.

Stres sendiri kadang bisa berubah menjadi hal yang membahayakan, seperti masalah pada jantung, hipertensi dan juga stroke, tetapi ada juga yang tidak.

Nah, berikut ini beberapa keluhan ringan akibat stres dan biasa dijumpai sehari-hari yang detikHealth rangkum dari berbagai sumber. Apa saja itu? Yuk simak!

1. Sakit kepala tegang

Sakit kepala merupakan penyakit yang umum dirasakan setiap orang. Menurut ahli, biang penyebab di balik penyakit ini salah satunya karena tegang akibat rasa cemas dan terlalu stres.

“Penyebab nyeri kepala tipe tegang sebagian besar dikarenakan stres dan kecemasan baik yang disadari ataupun tidak disadari,” imbuh dokter spesialis saraf, dr Latifah, SpS.

2. Perut mulas

Ketika seseorang merasa cemas, tertekan atau stres, tak jarang timbul rasa mulas atau sakit perut. Dalam Journal of Psychosomatic Research, studi menyebut stres dapat meninggalkan efek neurologis yang memicu rasa sakit pada kerongkongan dan menyebabkan perut mulas. Bahkan stres yang telah kronis telah dikaitkan dengan sakit perut yang konstan hingga menyebabkan masalah pencernaan serta sindrom iritasi usus besar.

3. Asam lambung naik

Tak hanya bikin perut jadi mulas, stres juga menyerang area perut lain yakni lambung. Disampaikan oleh ahli penyakit dalam, Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam Sp.PD KGEH FINASIM FACP MMB stres, kurang tidur, dan kecapaian menjadi faktor meningkatnya asam lambung.

“Misalnya mau ujian atau ada masalah keluarga. Bisa juga karena obat, misalkan obat penghilang sakit yang malah menyebabkan sakit,” tuturnya.

4. Keputihan

Keluhan yang satu ini hanya berdampak pada wanita saja. Bila seorang wanita mendapat tekanan atau gangguan psikologis secara terus menerus maka kondisi ini bisa memicu masalah keputihan.

Ketika stres, menurut dr Noviyanti, SpOG dari Mayapada Hospital Tangerang, tubuh akan mengeluarkan hormon kortisol yang berpotensi menyebabkan gangguan hormonal.

“Gangguan hormonal tersebut akan menyebabkan gangguan keseimbangan pH vagina sehingga memicu keputihan berlebih,” ucap dr Novi, panggilan akrabnya dari Mayapada Hospital Tangerang dalam live chat ‘Keputihan dan Masalah Kewanitaan’ yang digelar oleh detikHealth dan detikForum di detikcom, Jalan Warung Jati Barat, Jakarta Selatan, Kamis (20/4/2017).

5. Rambut rontok

Saat stres, efek yang diberikan terhadap rambut antara lain alopecia areata (sel darah putih ‘menyerang’ folikel rambut); telogen effluvium (rambut berhenti tumbuh); dan trikotilomania (kerontokan ekstrem akibat stres, cemas, tegang, kesepian, atau frustrasi). Oleh karena itu, segera atasi stres jika tidak ingin rambut Anda hilang sehelai demi sehelai.

6. Insomnia

Cemas dan stres berlebih akibat beban pekerjaan kerap dialami pekerjaan kantoran. Biasanya hal ini terbawa sampai rumah bahkan ke tempat tidur, yang pada akhirnya membuat seseorang terjaga semalaman alias insomnia.

“Stres memang berpengaruh pada pola tidur kita. Pola tidur kita dapat terganggu, bisa di awal yaitu kita sulit untuk mulai tidur, bisa juga di tengah tidur, artinya kita bisa mulai tidur, tapi setelah tidur kita akan terbangun dan sulit untuk tertidur lagi,” terang psikater, dr Elly Ingkiriwang, SpKJ dari Psychiatric Clinic.

Detiknews

LEAVE A REPLY