88 Staf UNRWA Tewas Akibat Konflik Palestina-Israel di Gaza, Apa Tugas Badan PBB Ini?

0

pelita.online – Dalam situasi krisis yang semakin parah di Gaza, serangan mematikan oleh Israel telah mendorong lebih dari satu juta penduduk untuk meninggalkan tempat tinggal mereka. UNRWA sebuah organisasi utama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di wilayah tersebut sedang berusaha keras untuk melindungi dan memberikan dukungan kepada warga sipil.

Badan PBB tersebut adalah UNRWA (United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees), dan mereka telah mengeluarkan peringatan bahwa mereka kini tidak mampu lagi menyediakan bantuan kemanusiaan di Gaza.

Apa itu UNRWA

Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat, yang dikenal sebagai UNRWA, secara resmi didirikan pada tahun 1949 berdasarkan resolusi PBB. Badan ini bertujuan untuk memberikan bantuan langsung kepada pengungsi Palestina setelah Perang Arab-Israel tahun 1948. UNRWA memiliki karakteristik unik dalam komitmennya untuk memberikan dukungan jangka panjang kepada kelompok pengungsi ini.

Organisasi ini menyediakan berbagai layanan, seperti pendidikan, perawatan kesehatan, layanan sosial, dan bantuan kemanusiaan kepada pengungsi Palestina yang terdaftar. UNRWA juga mengelola sekolah yang melayani lebih dari setengah juta siswa. Badan ini memiliki kriteria khusus untuk mendaftar, yaitu seseorang yang “tempat tinggal normalnya adalah Palestina selama periode 1 Juni 1946 hingga 15 Mei 1948, dan yang kehilangan rumah dan mata pencaharian akibat konflik tahun 1948.”

Keturunan laki-laki pengungsi Palestina juga memenuhi syarat untuk menerima layanan UNRWA. Menurut situs web badan tersebut, sekitar 5,9 juta warga Palestina memenuhi syarat untuk menerima bantuan dan layanan ini. UNRWA menyediakan bantuan dan layanan di wilayah seperti Tepi Barat, Gaza, Yordania, dan Lebanon. Pada tahun 2022, perkiraan Amerika Serikat menyatakan bahwa terdapat sekitar 2 juta orang di Jalur Gaza dan 3 juta di Tepi Barat.

Sebagian besar pendanaan UNRWA berasal dari “kontribusi sukarela” dari negara-negara anggota PBB, sementara sejumlah kecil pendanaannya berasal dari anggaran rutin PBB. Mandat UNRWA telah diperbarui berulang kali karena belum ditemukan solusi yang memadai terhadap masalah pengungsi Palestina. PBB memperbaharui mandat UNRWA pada bulan Desember hingga Juni 2026.

Banyaknya Staf UNRWA Tewas

Sebanyak 88 staf UNRWA atau lembaga bantuan PBB untuk pengungsi Palestina tewas selama konflik antara Israel dan Hamas. Angka tersebut merupakan yang tertinggi yang pernah tercatat dalam sejarah PBB dalam konflik negara mana pun.

Selama hampir sebulan, situasi di Israel dan Wilayah Pendudukan Palestina telah menjadi sumber kejutan dan kepedihan global karena jumlah korban jiwa yang terus meningkat. Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua 18 organisasi PBB, termasuk UNICEF dan Organisasi Kesehatan Dunia, dalam sebuah pernyataan bersama yang jarang terjadi pada Minggu malam.

Pada konflik besar sebelumnya di Gaza pada tahun 2014, 11 staf UNRWA tewas menurut data PBB. UNRWA saat ini memiliki sekitar 13.000 staf di Jalur Gaza, yang merupakan wilayah yang terkepung dan tempat tinggal bagi 2,4 juta penduduk.

Para pemimpin badan tersebut menyatakan keprihatinan mereka atas jumlah korban jiwa di kedua belah pihak sejak serangan lintas batas dimulai pada 7 Oktober. Israel telah merespons dengan serangan udara dan artileri yang telah menewaskan sedikitnya 10.000 orang, sebagian besar di antaranya adalah warga sipil, menurut data yang diumumkan oleh kementerian kesehatan yang dikelola oleh Hamas di Gaza.

sumber : tempo.co

LEAVE A REPLY