Ada Ahok di hari-hari terakhir Djarot pimpin DKI Jakarta

0

Jakarta, Pelita.Online – Bulan ini, Oktober 2017, tampuk kepemimpinan di DKI Jakarta akan beralih. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo memastikan, pelantikan Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan dan wakilnya Sandiaga Uno akan dilakukan bulan ini meski belum bisa dipastikan tanggalnya. Dengan demikian, Djarot Saiful Hidayat tinggal menghitung hari berkantor di Balai Kota sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Ada yang menarik di hari-hari terakhir Djarot memimpin ibu kota. Berulang kali Djarot menghadirkan ‘sosok’ Ahok. Tidak secara nyata, namun melalui ucapan. Tengok saja saat Djarot meresmikan Program Bedah Rumah 2017 di Kelurahan Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (28/9).

Djarot mengatakan program bedah rumah ini digagas oleh Gubernur DKI sebelumnya yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk menciptakan dan merevitalisasi lingkungan yang kumuh dan yang menjadi pilot project adalah Cilincing Jakarta Utara. Djarot juga menyampaikan salam Ahok kepada seluruh warga, terlebih yang menerima bantuan program bedah rumah.

“Minggu lalu ketemu pak Ahok saya sampaikan, minggu ini kan diresmikan, dia bilang terima kasih, sampaikan salam pada warga Cilincing,” kata Djarot yang disambut tepukan tangan yang meriah dari warga dan pasukan orange, di Kelurahan Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (28/9).

Tidak hanya di depan warga, Djarot juga menghadirkan ‘sosok’ Ahok di depan anggota DPRD DKI Jakarta. Itu dilakukan usai rapim DPRD DKI Jakarta, Senin (2/10). Djarot Saiful Hidayat menyampaikan ucapkan terima kasihnya kepada seluruh anggota DPRD DKI Jakarta mewakili gubernur sebelumnya yang pernah memimpin Jakarta periode 2012-2017, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

“Saya atas nama Pak Jokowi dan Pak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyampaikan terima kasih atas apresiasi yang diberikan oleh segenap anggota dewan, atas kinerja mulai 2012 sampai dengan 2017,” ucap Djarot.

Mantan Wali Kota Blitar ini kembali menyertakan Ahok saat meresmikan patung menembus batas di RTH Kalijodo, Selasa (3/10). Setiap kali menengok Kalijodo, Djarot mengaku selalu teringat rekan sejawatnya, Ahok. “Kenapa teringat pak Ahok? Karena di sini merupakan bukti keberanian Pak Ahok dan kecepatan dia untuk memutuskan,” kata Djarot, Selasa (3/10).

Djarot teringat pertama kali menginjakkan kaki ke tempat yang terkenal sebagai lokasi hiburan malam dan prostitusi tersebut. Ia teringat akan siang dan malam berdialog bersama warga untuk mau di relokasi ke tempat lebih layak. Bahkan Djarot teringat saat hendak mengosongkan penduduk dari Kalijodo pada bulan Februari. Menurut dia, butuh waktu panjang hingga pertentangan dengan tuduhan-tuduhan buruk dilontarkan kepadanya dan Ahok.

“Saya ingat di sini malam-malam kita amankan betul, kita kosongkan betul. Sampai jam 1, sekali lagi Jakarta butuh ketegasan tapi dengan jiwa dan nurani yang bersih, ini butuh ketegasan, keberanian dan kecepatan untuk kebaikan,” imbuhnya.

Di akhir masa jabatan sebagai Gubernur Jakarta, Djarot mengaku mendapat apresiasi dari Ahok. Sebab, sudah menyelesaikan program-program unggulan Jakarta. Salah satu yang mendapat pujian adalah penataan kawasan bekas lokalisasi Kalijodo dengan patung penembus batas yang dibuat oleh seniman Respati Teguh Santoso yang akan diresmikan 3 oktober 2017.

“Bahkan beliau ngasih apresiasi, karena ada tambahan satu ikon baru di Kalijodo. Dan beliau bercerita bahwa (Respati Teguh) juga sudah pernah ketemu sama Pak Ahok di Mako (Brimob) ya, untuk menyampaikan itu,” kata Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (29/9).

Djarot mengaku, pertemuannya dengan Ahok di Mako Brimob membahas program-program yang harus dikebut sebelum tanggal 15 Oktober. Selain membahas program, Djarot juga ingin memastikan kondisi kesehatan Ahok di tahanan. “Kalau saya ketemu beliau kan disamping nanya tentang bagaimana kesehatan beliau, aktivitasnya, juga berdiskusi tentang beberapa pekerjaan.”

Merdeka.com

LEAVE A REPLY