Ahli Nilai Wawasan Masyarakat RI Berdigitalisasi Tak Maksimal

0

Pelita.online – Pakar Komunikasi Digital Firman Kurniawan menjelaskan hasil survei literasi digital masyarakat Indonesia yang memiliki skor 3,47 dari 4,00 sebagai sinyal masyarakat Indonesia belum mencapai skor yang baik dalam memanfaatkan teknologi informasi.

Hasil literasi digital di Indonesia diadakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), siberkreasi dan katadata pada 2020.

“Indeks yang diperoleh menunjukkan literasi masyarakat kita belum mencapai skor yang baik 4.00,” ujar Firman kepada CNNIndonesia.com melalui keterangan tertulis, Jumat (19/3).

Lebih lanjut ia menjelaskan yang menjadi variabel dalam survei mencakup informasi dan literasi, komunikasi dan kolaborasi, keamanan data serta kemampuan teknologi. Artinya, posisi literasi digital di Indonesia secara keseluruhan disebut berada sedikit di atas level sedang.

Pada variable informasi dan literasi, menurut Firman indeks terendah yaitu 3,17 , dan keamanan maupun kemampuan teknologi masing-masing memiliki skor 3,66.

Firman menilai makna dari pencapaian indeks literasi dan komunikasi ‘sedang’, menjadi petunjuk bahwa sangat mungkin para pengguna digital di Indonesia masih memiliki pemahaman yang sedang tentang informasi.

“Bagaimana menggunakan informasi, membedakan informasi yang fake dengan yang benar, mengenai hoax, maupun implikasi yang timbul dari penyebaran informasi,” ujarnya.

“Lebih lebih jika yang disebarkannya misinformasi, disinformasi, kabar kebencian dan lain lain,” tambahnya.

Akibat dari level ‘sedang’ yang menyandang masyarakat digital Indonesia itu, artinya masih belum optimalnya kemampuan memanfaatkan informasi. Padahal, menurut Firman saat ini sudah berada di zaman yang disebut ‘informasi is the new oil’.

Ia menilai masyarakat dapat lebih sejahtera dan maju dengan menjadikan informasi sebagai sumberdaya unggulan.

Hal tersebut kata Firman diperkuat dengan kenyataan, yaitu belum sempurnanya indeks untuk keamanan dan kemampuan teknologi di Indonesia.

Ia menilai perangkat digital sebagai medium produksi, distribusi dan konsumsi informasi, belum dikuasai benar pemanfaatannya. Ada persoalan keamanan data maupun kemampuan menciptakan hal berguna, lewat teknologi digital.

Sebelumnya Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan kemampuan dan wawasan masyarakat Indonesia soal literasi digital atau kemampuan berdigitalisasi terbilang rendah.

“Hasil survei literasi digital yang kita lakukan bersama siberkreasi dan katadata pada 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital kita masih di bawah tingkatan baik,” kata Semuel.

Menurut Samuel, temuan ini disikapi bersama mengingat saat ini Indonesia tengah melakukan percepatan agenda transformasi digital. Untuk itu literasi digital dari masyarakat dinilai memiliki peranan penting.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY