Pelita.online – Basuki Tjahaja Purnama atau BTP alias Ahok bertemu Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi di kediamannya di kawasan Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat. Pada pertemuan itu Ahok mengaku hanya bersilaturahmi dengan Prasetio.
“Ngobrol-ngobrol saja,” kata Ahok di Menteng, Selasa (30/4).
Ahok enggan membahas persoalan Jakarta, termasuk masalah banjir. Saat ditanya mengenai banjir, menurutnya istilah normalisasi ataupun naturalisasi adalah istilah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
“Aduh soal kata-kata begitu, pak gubernur sekarang lebih pintar dari saya,” kata Ahok
Ahok sempat membahas terkait sindiran yang ditujukan pada jalan layang koridor 13. Menurutnya, bahkan di Jepang jalan layang sangat banyak digunakan.
“Saya ketawa-ketawa saja, saya enggak tahu mau ngomong siapa, dulu ada yang ngomong ngapain bikin jalan layang, dibongkar. Coba lihat di Jepang, kereta api layang di atas loh,” ucapnya.
“Dulu kita mau bikin MRT dimaki-maki, ngoceh macam-macam, termasuk jalan layang berapa tingkat katanya salah. Jepang itu, kalau Jepang salah kita pakai Toyota seluruh dunia, enggak bodoh amat begitu loh orang Jepang,” tandasnya.
Ahok menyebut pembangunan di Jakarta seringkali terlambat. Karena itu harus belajar dari negara lain.
“Jadi di dunia ini enggak ada yang baru, kita negara yang terlambat bangun itu untung, enggak usah teori baru, nyontek saja kesalahan negara lain,” tandasnya.
Sumber: Merdeka.com
