Aktivitas meningkat, Gunung Agung kembali munculkan pijar api

0

Jakarta, Pelita.Online – Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Devy Kamil Syahbana menuturkan, sinar api mulai kembali teramati berada di puncak kawah gunung Agung, Karangasem Bali.

Semula gunung dengan ketinggian 3.142 mdpl itu nampak tenang dalam beberapa hari ini. Namun kembali menegang ditandai dengan adanya gempa magmatik dengan kekuatan tremor overscale sebanyak dua kali, Selasa (5/12) kemarin.

“Setelah gempa, aktivitas kembali meningkat. Bahkan sejak semalam kembali ada glow atau nampak sinar api pada puncak gunung,” kata Devy di Rendang, Karangasem, Rabu (6/12).

Dalam laporan periodik mulai pukul 00.00 WITA hingga pukul 06.00 WITA, ketinggian asap terekam visual mencapai 2000 meter. Dengan kekuatan tremor skala rendah secara menerus.

“Sinar api mengindikasikan kemunculan lava baru di puncak kawah Gunung Agung. Hampir tiga hari terakhir ini pertumbuhan lava di Gunung Agung mengalami perlambatan,” jelasnya.

Namun, kata Devy, kini lava dengan panas 900-1.300 derajat celcius itu sudah kembali memenuhi lantai kawah Gunung Agung. Dia mengungkapkan, lava baru memenuhi sepertiga dari luas kawah dengan diameter 900 meter yang bisa menampung 60 juta meter kubik lava.

Sejauh ini, kedalaman kawah Gunung Agung yakni 200 meter. Di mana 100 meter sudah terpenuhi oleh lava. Namun, hal itu tak berarti setengah dari kawah atau 50 persennya sudah terpenuhi.

Sebab, kawah Gunung Agung bukan berbentuk seperti tabung, melainkan cekung seperti mangkuk. Meski 100 meter di bawah terpenuhi, namun Devy menyebutkan jika jumlahnya tak sebesar 100 meter di atas yang belum terpenuhi material lava.

“Jangan salah persepsi kalau saya bilang 100 meter dari 200 meter kedalaman kawah sudah terpenuhi lava. Jumlah yang terisi baru sepertiganya atau 20 juta meter kubik dari 60 juta meter kubik,” terangnya.

Dia mengakui beberapa hari terakhir terjadi perlambatan efusi atau pertumbuhan lava ke permukaan. Namun kini dengan kemunculan sinar api di Gunung Agung, berarti suplai magma ke permukaan mulai terisi kembali.

Merdeka.com

LEAVE A REPLY