Aliansi FSA Terima Kesepakatan Turki-Rusia Namun Tolak Serahkan Senjata

0

Pelita.Online, Idlib – Jabhah Al-Wathaniyah Lit Tahrir (JWT), aliansi faksi oposisi di bawah payung Free Syrian Army (FSA), Ahad (23/09), mengeluarkan pernyataan resmi menyikapi kesepakatan Turki-Rusia atas Idlib. Mereka menyambut baik kesepakatan itu namun menolak menyerahkan senjata di wilayah yang dikuasai.

“Kami menghargai upaya besar ini dan kemenangan jelas diplomasi Turki, yang telah membela urusan kami dan membuat keamanan nasional, di saat masyarakat internasional mengabaikan untuk mendukung rakyat Suriah,” kata pernyataan JWT seperti dilansir Al-Jazeera.

Akan tetapi, kami akan tetap waspada untuk pengkhianatan apapun oleh Rusia dan rezim dan Iran. Terutama, lanjut JWT, ada pernyataan dari mereka bahwa kesepakatan ini sementara.

“Jari-jari kami akan tetap berada di pelatuk senjata. Kami tidak akan meninggalkan senjata, wilayah dan revolusi,” tegas pernyataan itu.

JWT menekankan akan terus bekerja untuk mencapai tujuan revolusi Suriah dengan menggulingkan rezim. Kami akan waspada penuh untuk kehati-hatian ketika dalam kondisi diserang sewaktu-waktu.

Turki dan Rusia, pekan lalu, mencapai kesepakatan untuk menciptakan zona demiliterisasi di garis wilayah kontak tentara rezim dan oposisi. Wilayah itu akan dibangun di atas zona seluas 15 hingga 20 kilometer.

Zona kontak yang berada di front depan itu harus steril dari kelompok-kelompok bersenjata yang dianggap “ekstremis”, menurut kesepakatan Turki-Rusia. Selain itu, faksi-faksi yang berada di wilayah itu tidak boleh memegang senjata berat. Mereka harus mengeluarkan seluruh senjata itu ke luar zona.

Militer Turki dan polisi Rusia yang akan mengendalikan keamanan di zona ini. Selain pasukan darat, kekuatan udara juga diturunkan untuk menjaga zona tersebut.

Sumber: Al-Jazeera

LEAVE A REPLY