Anies Sebut Kasus DBD Banyak Ditemukan di Usia 13-15 Tahun

0
Foto: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Rifkianto Nugroho-detikcom).

Pelita.Online, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) banyak ditemukan pada anak yang berusia 13-15 tahun.

Anies memperkirakan gigitan nyamuk aedes aegypti yang membawa virus DBD terjadi jam pembelajaran di sekolah.

“Ini penting karena dari kasus yang ditemukan utamanya anak-anak berusia antara 13 dan 15 tahun, biasanya kejadian sekitar pukul 10.00 pagi, plus-minus 1 atau 2 jam, tetapi kira-kira pagi hari dan umumnya mereka berada di sekolah,” tutur Anies di Balai Kota Jakarta, Kamis (24/1).

Dari data yang didapatnya itu Anies menginstruksikan kepada seluruh sekolah di Jakarta untuk menyiapkan langkah antisipasi mencegah perkembangbiakan jentik nyamuk.

Salah satunya, kata Anies, dengan cara memastikan tidak ada genangan air di area sekolah. Genangan air adalah salah satu tempat perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti tersebut.

Selain itu, Anies mengungkapkan saat ini Pemprov DKI tengah menyusun Instruksi Gubernur (Ingub) untuk penanganan kasus DBD di wilayah Jakarta.

“Ingubnya sedang diproses, nanti kalau sudah selesai ingubnya sekaligus kita jelaskan semua langkah-langkahnya, mudah mudahan hari ini selesai,” tutur Anies.

Kasus DBD di Ibu Kota pada Januari 2019 mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.

Berdasarkan data Gubernur, pada Januari 2018 terdapat 198 kasus DBD. Sedangkan pada tahun ini data per 23 Januari mencatat 370 kasus DBD.

“Kita mengalami situasi di mana kasus-kasus demam berdarah itu paling enggak awal tahun ini meningkat pesat di sekeliling Ibu Kota dan juga Ibu Kota,” tutur Anies di Jakarta Pusat, Rabu (23/1).

Anies menilai peningkatan kasus DBD di awal tahun ini menjadi sebuah ancaman serius. Pemprov DKI disebut telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mengantisipasi kasus DBD tersebut.

CNN Indonesia

LEAVE A REPLY