Bak Kuburan saat Covid, Mal Legendaris Ini Mulai Bangkit

0

Pelita.Online – Setelah terpukul oleh adanya pandemi Covid-19, banyak mal atau pusat perbelanjaan legendaris di Jakarta yang sampai saat ini masih belum bisa bangkit kembali sehingga mal tersebut menjadi sepi bak ‘kuburan’. Namun ternyata, nasib mal ITC Cempaka Mas sedikit berbeda, mal ini mulai menunjukkan kembali geliatnya sebagai pusat perbelanjaan

Pantauan CNBC Indonesia, Kamis (23/2/2023), tampak ramai deretan toko yang menjual kain, pakaian, alat elektronik, sampai dengan aksesori. Mulai dari lantai LG, Lantai Mezanine, Lantai 1 sampai dengan Lantai 6 hampir semua tokonya terisi penuh. Tak hanya toko yang terisi, namun kios-kios yang berada di depan toko pun dipadati oleh para pedagang.

Berbeda dengan pemandangan di pusat perbelanjaan lainnya di Jakarta, yang lengang, tak hanya sepi pengunjung tapi juga ditinggal tenant (penyewa).

Hiruk pikuk promosi dan negosiasi antara pembeli dan penjual sangat terasa di pusat perbelanjaan ini. Aktivitas jual beli pun dapat dikatakan berjalan sesuai dengan yang seharusnya terjadi di sebuah pusat perbelanjaan.

“Boleh kak mampir dulu, dilihat-lihat bajunya,” teriak beberapa pedagang jika ada pengunjung yang melewati area depan tokonya.

Meskipun demikian, jika bergeser kepada area terpencil, seperti toko yang berada di dalam gang antara toko lainnya, memang masih dapat ditemukan beberapa toko yang tutup maupun kosong.

Lease and Promotion Mall ITC Cempaka Mas, Bram mengungkapkan bahwa memang tingkat okupansi mal saat ini masih berada di sekitar 70%.

“Kalau toko itu, kita kan strata title ya, jadi rata-rata itu sudah pemilik, tapi secara operasional sudah 70% yang buka, kalau terisi-nya sudah lebih dari itu. Kemarin kita jual, terjual, tapi ada yang belum operasional atau tidak operasional, tapi yang buka sekitar 70%,” ungkap Bram saat ditemui CNBC Indonesia di Kantor Manajemen Pengelola Mall ITC Cempaka Mas, Jakarta.

Meskipun tingkat kunjungan yang sudah membaik, atau naik hampir 50% dibandingkan dengan pada saat Pandemi Covid-19 yang lalu. Bram mengakui bahwa daya beli pengunjung terhadap pedagang di mal ini masih sangat kurang.

“Kalau secara kunjungan sih sudah bagus. Setelah nggak ada ada PPKM itu sudah bagus, cuma daya belinya belum. Tapi secara kunjungan sudah bagus, sudah naik lah, sudah hampir naik 50% dari Covid itu,” ujarnya.

“Dari daerah juga sudah banyak yang datang, cuman secara mungkin transaksinya belum maksimal. Mungkin karena kondisi ekonomi yang masih belum membaik sepenuhnya,” tambah dia.

Riska, seorang pemilik toko mukena dan baju muslim di lantai 2 mengatakan bahwa pengunjung yang datang ke pusat perbelanjaan ini jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, memang terlihat sudah lebih baik, pengunjung yang datang sudah mulai ramai. Namun, untuk penjualan masih belum menggeliat, alias masih lesu.

“Kalau tahun lalu sepi, sekarang sudah mulai ramai lagi. Sudah ada sih yang datang. (Tapi) penjualan biasa saja,” ujar Riska.

Adapun tren peningkatan okupansi toko yang buka jika dibandingkan dengan pada masa pandemi Covid-19 lalu, menunjukkan tren yang meningkat, untuk kenaikannya mencapai 20%. Ini artinya, Mal ITC Cempaka Mas sudah mulai kembali menunjukkan geliatnya, dibandingkan dengan mal legendaris lain yang masih sepi hingga kini.

“Kalau meningkat sih belum signifikan ya karena kan selama Covid pun mereka pada buka juga. Ya, gak jauh lah naiknya, paling cuman 20% paling kalau dari Covid, itu yang baru-baru buka ya. 20% ini Okupansi toko yang baru buka dari Covid hingga sekarang,” tuturnya.

Sementara itu, jika bergeser ke area food court di lantai 5, masih banyak ditemukan toko atau kios yang tutup. Namun, untuk tingkat pengunjung yang datang untuk makan setiap menitnya terpantau ada pergerakan. Meskipun masih banyak meja makan yang kosong, puluhan meja dan kursi nampak ditempati para pengunjung yang makan.

“Kalau food court belum ada perubahan dari pas waktu (pandemi) Covid-19, masih sama saja. Namun, secara pengunjung yang makan sudah mulai bertambah, tapi kalau secara yang berdagang masih tetap,” timpal Bram.

sumber : cnbcnindonesia.com

LEAVE A REPLY