Bantai Anak-anak Suriah, Gas Sarin Lebih Kuat 81 Kali dari Sianida

0
Foto yang memperlihatkan 'beberapa korban serangan gas klorin' yang dilakukan tentara pemerintah Suriah.

Pelita.Online – Serangan gas sarin menjadi pembunuh massal bagi warga kota Khan Sheikhun, Suriah. Gas saraf mematikan ini memiliki kekuatan membunuh yang jauh lebih besar dibanding racun sianida.

Dari informasi militer Amerika Serikat, sarin 81 kali lebih beracun dari sianida dan 543 kali lebih beracun dari klorin.

Sarin memiliki umur simpan yang pendek sehingga biasanya disimpan dalam bentuk 2 senyawa. Sebagai senjata perang, sarin digunakan terhadap target dengan menyemprot sebagai cairan atau aerosol dalam bentuk bom kimia.

Cairan sarin tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa dan mampu menyebar dengan cepat. Sarin dapat menyebar dengan cepat ke lingkungan. Uap sarin ini sebenarnya tidak berlangsung lama tapi jika terhirup dapat mematikan.

Jika terkontaminasi dengan makanan atau air, akibatnya bisa fatal. Efek dari sarin dapat menyerang dengan cepat. Tapi hal itu tergantung dari jumlah sarin yang ada di udara, kondisi orang yang terkena serta lamanya waktu paparan.

Hasil gambar untuk korban suriah terkini gas sarin
Salah satu anak yang menjadi korban gas sarin di Khan Sheikhun Suriah

Gejala akibat gas sarin dapat terlihat beberapa detik. Saat sarin dilepas ke udara, orang dapat terkena melalui kontak mata maupun kulit. Mereka juga dapat terkena dengan menghirup udara yang mengandung sarin.

Seseorang tidak mengetahui dirinya terkena sarin sebab sifatnya yang tidak memiliki bau. Sulit juga mengetahui apakah seseorang terkontaminasi dengan sarin. Gejala jika seseorang terkena sarin, baik dari udara, kontaminasi melalui air, makanan atau pakaian dapat terjadi dalam hitungan detik

Dalam konvensi kimia, PBB telah melarang penggunaan sarin dalam peperangan melihat efeknya saat digunakan dalam serangan di Jepang pada 1997 lalu.

Detiknews

LEAVE A REPLY