Begini Rasanya Saat Evakuasi Keselamatan Pesawat Terbang

0
Suasana saat pelatihan mitigasi keselamatan pesawat terbang yang diikuti jajaran direksi Maakapai Garuda Indonesia, Citilik Indonesia, dan siswa siswi awak kabin di Garuda Indonesia Training Center (GITC), Rabu (23/1).

Pelita.Online, Jakarta – Meskipun terdapat masakapai full service dan low cost carrier (LCC) atau berbiaya hemat, dari segi keselamatan penerbangan tetap memiliki kualitas yang sama. Republika.co.idberkesempatan mengunjungi Garuda Indonesia Training Center (GITC) pada Rabu (23/1).

Bertempat di salah satu ruangan yang memiliki satu kolam renang, Republika.co.id menjadi tahu bagaimana rasanya saat evakuasi keselamatan pesawat terbang jika mengalami insiden di laut. Kolam renang tersebut dibuat dengan ombak buatan seperti layaknya di lautan dan terdapat bagian depan pesawat atau mock up pesawat di sisi pinggiran kolam. Ruangan tersebut dibuat seakan-akan pesawat mengalami insiden yang mengharuskan mendaratkan penumpang dan awak di tengah lautan.

Tak jauh dari mock up pesawat, terdapat pelambung ukuran besar yang digunakan untuk mengangkut awak dan penumpang setelah dipindahkan dari pesawat. Dalam proses pemindahan penumpang ke pelambung besar juga terlihat tidak mudah. Hal itu dikarenakan ombak yang cukup besar dan satu persatu penumpang dan awak kabin perlu dievakuasi.

photo

Suasana saat pelatihan mitigasi keselamatan pesawat terbang.

Menariknya, ini kali pertama sejak Garuda Indonesia berdiri pada 26 Januari 1949, jajaran direksi juga mengikuti pelatihan evakuasi penyelamatan tersebut. Pelatihan mitigasi keselamatan pesawat itu tidak hanya diikuti Garuda Indonesia saja tetapi juga anak perusahaannya Citilink Indonesia bersama siswa-siswi awak kabin di GITC.

Usai mengikuti pelatihan tersebut, Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara menuturkan dirinya ingin menunjukan kepada para pelanggan Garuda dan Citilink bahwa jajaran direksi juga peduli dengan keselamatan. “Karena sekarang masalah keselamatan juga paling krusial,” kata Ari, Rabu (23/1).

Ari bahkan berniat pelatihan keselamatan pesawat terbang itu juga ini ditawarkan kepada para pelanggan Garuda dan Citilink serta koorporasi lainnya. Dengan begitu, paling tidak para penumpang dapat mengetahui dan merasakan bagaimana merasakan kondisi sesungguhnya jika terjadi kecelakaan.

photo

Suasana saat pelatihan mitigasi keselamatan pesawat terbang.

Sebab, Ari mengakui belum tentu semua orang memahami bagaimana menggunakan jaket pelampung. “Kita memang ada yang belum terbiasa seperti mengembangkan jaket pelampung dan lainnya. Kita hanya terbiasa mendengarkan saja kan selama ini tapi ternyata tidak cukup mudah,” jelas Ari.

Dalam pelatihan tersebut, terdiri dari evakuasi dry drill dan wet drill. Ari mengharapkan kesempatan pelatihan tersebut dapat menjadi media komunikasi dua arah antara karyawan, khususnya calon awak kabin dengan manajemen terkait upaya pemahaman bersama atas pentingnya keselamatan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mitigasi keselamatan pesawat tersebut yaitu lakukan sesuai dengan arahan yang diberikan. Pesawat juga menyediakan pelambung yang berbentuk seluncur di pintu pesawat agar memudahkan penumpang ke luar.

Setelah menyusuri seluncur, saat berenang ke aran pelambung besar untuk dievakuasi, posisi tubuh harus seperti saat berenang dengan gaya punggung. Dengan begitu akan memudahkan petugas menarik dan mengangkat tubuh naik ke pelambung besar. Selain itu juga memudahkan penumpang untuk mengambil nafas saat berada di dalam air.

Ari mengharapkan pelatihan mitigasi tersebut dapat membudayakan keselamatan. “Kami harapkan dapat semakin mengedukasi karyawan khususnya calon awak kabin Garuda Indonesia dalam memahami pentingnya mitigasi keselamatan pada operasional penerbangan,” tutur Ari.

photo

Suasana saat pelatihan mitigasi keselamatan pesawat terbang.

Republika.co,id

LEAVE A REPLY